Perpustakaan Kaltim Dorong Literasi Digital dengan Buncu Baca

FRASA.ID, SAMARINDA – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) meluncurkan program Buncu Baca, sebuah inovasi untuk mendorong minat baca masyarakat dengan memanfaatkan teknologi digital.

Program ini merupakan inovasi Perpustakaan Provinsi Kaltim, sebuah aplikasi yang menyediakan platform digital untuk membaca buku secara online.

“Program Buncu Baca ini adalah idenya dari kita di Perpustakaan Provinsi Kaltim. Kami ingin memberikan kemudahan dan aksesibilitas bagi masyarakat untuk membaca buku tanpa harus datang ke perpustakaan,” kata Sub. Koordinator Otomasi Perpustakaan DPK Provinsi Kaltim Winda Fitri Yantie.

Menurut Winda, program ini menggunakan konsep “geofencing”, yaitu batas radius 200 meter dari lokasi perpustakaan yang menjadi area layanan untuk membaca buku secara online melalui aplikasi Buncu.

“Jadi, masyarakat yang berada di dalam radius 200 meter dari perpustakaan bisa mengakses buku-buku yang ada di perpustakaan melalui aplikasi Buncu di smartphone mereka. Mereka tinggal scan QR code yang ada di perpustakaan, lalu bisa membuka dan membaca buku apa saja yang tersedia,” jelasnya.

Baca juga  Dinkes Kutim Gelar Seminar Kesehatan

Winda menambahkan, program ini juga menyediakan konten lokal yang berkaitan dengan Kaltim, seperti buku-buku tentang budaya, sejarah, pariwisata, dan lain-lain.

“Kami ingin mengangkat konten lokal yang ada di Kaltim agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Kami juga berharap program ini bisa meningkatkan literasi dan pengetahuan masyarakat tentang daerah mereka sendiri,” ujarnya.

Saat ini, program Buncu Baca sudah tersebar di 10 kabupaten/kota di Kaltim, yaitu Samarinda, Balikpapan, Bontang, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, Paser, Penajam Paser Utara, Mahakam Ulu, dan Berau.

Selain itu, program ini juga hadir di tempat-tempat umum seperti terminal, pelabuhan, bandara, rumah sakit, dan kantor pemerintahan.

Baca juga  DPRD Kaltim Lantik Pengganti Makmur HAPK, Kaharuddin Jafar Siap Bersinergi

“Kami berencana untuk mengembangkan program ini ke seluruh kabupaten/kota di Kaltim. Kami juga menggandeng pihak-pihak terkait seperti Baznas dan swasta untuk mendukung program ini,” tutur Winda.

Winda berharap, program Buncu Baca bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, khususnya di Kaltim.

“Kami ingin mendorong masyarakat untuk gemar membaca buku sebagai sumber ilmu dan hiburan. Kami juga ingin memperkenalkan perpustakaan sebagai tempat yang menyenangkan dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.

Dampak Program Buncu Baca

Program Buncu Baca telah memberikan dampak positif bagi masyarakat di Kalimantan Timur. Berikut adalah beberapa dampak positif tersebut:

Meningkatkan akses terhadap buku
Program Buncu Baca telah memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses buku-buku yang ada di perpustakaan, tanpa harus datang ke perpustakaan secara langsung. Hal ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang tinggal di daerah yang jauh dari perpustakaan atau memiliki keterbatasan waktu untuk datang ke perpustakaan.

Baca juga  Pembangunan Perpustakaan Nasional di Paser Telan Biaya Rp20 Miliar

Meningkatkan minat baca
Program Buncu Baca telah terbukti dapat meningkatkan minat baca masyarakat. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah pengguna aplikasi Buncu di Kalimantan Timur.

Meningkatkan literasi lokal
Program Buncu Baca juga telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan literasi lokal. Hal ini terlihat dari meningkatnya minat masyarakat untuk membaca buku-buku tentang budaya, sejarah, dan pariwisata Kalimantan Timur.

Program Buncu Baca merupakan inovasi yang tepat untuk mendorong minat baca masyarakat di Kalimantan Timur. Program ini telah memberikan dampak positif bagi masyarakat, baik dalam hal peningkatan akses terhadap buku, minat baca, maupun literasi lokal. (ADV)

Bagikan: