5 Mahasiswa UMS Kembangkan Aplikasi Deteksi Otomatis Lokasi Korban Gempa

NASIONAL– Lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengembangkan gagasan inovatif berupa aplikasi yang dapat mendeteksi lokasi korban gempa secara otomatis.

Aplikasi yang dinamai “Intelligent Disaster Emergency Response System” (IDERS) ini dibesut oleh Puspa Anggraeni, Nur Aini Dwi Kusumawardani, Farkhah Azzahra Rismawati, Qinthar Tangkas Samudra, dan Abe Nugroho.

Mereka menuangkan gagasannya dalam kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Video Gagasan Konstruktif (VGK) dan berhasil lolos hingga tahap pendanaan.

Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar dari inovasi yang diusulkan oleh para mahasiswa tersebut.

“Yang jelas aplikasi ini lahir dengan harapan mampu menjadi solusi optimal dalam mitigasi bencana gempa bumi dan membantu tim SAR dalam operasi penyelamatan,” kata Ketua Tim IDERS, Puspa, Minggu (2/6/2024).

Baca juga  KPK Telisik LHKPN Ketua KPU Hasyim Asy'ari

Sebagai informasi, IDERS memiliki berbagai fitur canggih yang dirancang untuk memaksimalkan upaya penyelamatan korban bencana.

Salah satu fitur utamanya adalah fitur SOS yang dapat mengirimkan titik koordinat pengguna kepada tim penanganan terkait secara otomatis melalui sinyal internet jika pengguna berada dalam radius ≤ 10 km dari pusat gempa.

Jika sinyal internet tidak tersedia, fitur SOS akan mengirimkan koordinat yang sama melalui SMS.

Baca juga  Besok Pagi, Puan Maharani Akan Bertemu Dengan AHY di Stadion GBK

Aplikasi ini juga memiliki fitur peta (MAPS) yang menunjukkan rute evakuasi terdekat dari lokasi pengguna saat gempa terjadi.

Dosen pendamping tim PKM VGK, Azizah Susilawati menuturkan, gagasan ini dapat memberikan solusi atas masalah yang sering muncul saat terjadi bencana, khususnya kesulitan dalam pencarian korban.

“Saat gempa bumi terjadi, terutama dengan kekuatan yang besar, banyak bangunan runtuh dan menyebabkan korban terjebak di reruntuhan. Dengan kecanggihan teknologi, aplikasi ini memungkinkan pencarian dan penyelamatan dilakukan dengan cepat,” jelas Azizah.

Menurutnya, langkah penyelamatan ini sangat penting dalam upaya penanggulangan bencana dan situasi darurat lainnya.

Baca juga  Besok, Ganjar Pranowo Bakal Sowan ke Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura

Dengan respons yang cepat dan koordinasi yang baik antara tim penanganan dan tim SAR, jumlah korban hilang dapat diminimalkan, dan peluang untuk menyelamatkan korban menjadi lebih tinggi.

Hal ini tentunya meningkatkan efektivitas operasi penyelamatan dan menjaga keselamatan masyarakat dalam situasi darurat.

Adanya IDERS juga mendukung target Sustainable Development Goals (SDGs) ke-13 yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas ketahanan dan adaptasi terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam.

Salah satu indikator SDGs ke-13 adalah mengurangi jumlah korban meninggal, korban hilang, dan korban terdampak bencana. (*)

Bagikan: