Budaya Baca di SMPN 3 Tenggarong, Sedia Gerobak Literasi hingga Libatkan Orangtua

FRASA.ID, KUTAI KARTANEGARA- Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartengara, Provinsi Kalimantan Timur, terus berupaya untuk memajukan budaya membaca pada kalangan anak didik. Hal itu dibeberkan oleh Kepala Sekolah SMPN 3 Tenggarong dan SMPN 9 Tenggarong, Sariyani, pada Sabtu (25/11/2023).

Selama pandemi Covid-19 kemarin, Sariyani melibatkan orang tua untuk membangun budaya baca di sekolah.

“Dengan orang tua mendorong membaca rutin dan merekam, kirim video ke sekolah, itu bagi kami sudah luar biasa,” kata Sariyani.

Di setiap kelas, Sariyani bersama tim guru juga mengadakan lomba setiap tahunnya untuk merombak pojok baca di setiap kelas.

Baca juga  Beasiswa Kuliah Kearsipan DPK Kaltim: Peluang untuk Meningkatkan Kualitas Arsip

“Kami menganggarkan buku-buku baru di dalam dana BOS kami. Lalu, mereka bertukar antar kelas, sehingga persediaan buku selalu terasa baru,” ungkap Sariyani.

Saat ini SMPN 3 Tenggarong, pun sudah menyediakan gerobak literasi untuk orang tua. Sehingga orang tua dapat membaca ketika menunggu siswa pulang sekolah.

Selain itu, SMPN 3 Tenggarong juga mempunyai taman literasi dimana siswa dapat bergerak bebas memilih milah buku dibaca di ruangan terbuka. Sekolaj ini juga memperkaya program literasi dengan program membaca puisi, berbalas pantun melalui pojok literasi masing-masing. Program ini tidak pernah putus baik sebelum pandemi Covid-19, masa pandemi, samoai saat ini

Baca juga  Belasan Anggota DPRD Kaltim Hadiri Paripurna Jelang HUT Kemerdekaan RI

Kata Sariyani, orang tua siswa kelas IX juga secara sukarelawan dapat menyumbang buku ketika siswanya lulus. SMPN 3 Tenggarong pun pada akhirnya membentuk tim paguyuban yang melibatkan seluruh orang tua siswa di 30 kelas. Struktur paguyuban meliputi ketua komite kelas, wakil, dan bendahara. Pihaknya juga menunjuk satu ketua komite untuk mengadakan pertemuan dengan komite kelas.

Baca juga  Ruang Koleksi Digital Perpustakaan Kaltim: Inovasi untuk Meningkatkan Akses terhadap Buku

“Kenapa kami mempunyai komite jenjang sekolah dan komite jenjang kelas, karena kami punya siswa sebanyak 1000 anak lebih,” tambah Sariyani.

Partisipasi orang tua terlihat ketika menjelang pembelajaran tatap muka dan festival literasi tahunan, orang tua menyumbang tenaga dan materi untuk membuat sekolah nyaman dan mendukung siswanya kembali ke sekolah. (ADV)

Bagikan: