FRASA.ID, KUTAI KARTANEGARA- Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki salah satu ikon dan ciri khas.
Yakni, sebuah tempat representative untuk penyebarluasan informasi dengan konsep podcast bernama Pondok Ayumi atau singkatan dari arsip yang unik menyampaikan informasi.
Sekretaris Diarpus Kukar, Aji Yuli Midriani mengatakan, Pondok Kisah Ayumi awal mulanya terinspirasi dari tugas dan fungsi kepala bidang pembinaan dan pengawasan kearsipan, yang saat kondisi pandemi masih harus berjalan dengan tatap muka.
“Apakah tugas dan fungsi ini berhenti dengan adanya pandemi, tentukan tidak mungkin, makanya timbullah ide bagaimana kita memiliki media sosial di Dinas Kearsipan Perpustakaan ini yang bisa menunjang kinerja itu,” kata Aji Yuli Midriani, Rabu (25/10/2023).
Sekretaris Diarpus ini melanjutkan, untuk menciptakan inovasi itu sebenarnya tidak mudah, karena dirinya harus melihat agar masalah yang dihadapi yakni tentu berkaitan dengan keluasan wilayah Kutai Kartanegara, wilayah binaan Diarpus sangat luas sampai ke desa-desa, sampai ke kelurahan-kelurahan se-Kutai Kartanegara berikut sekolah-sekolah nya yang ada di seluruh Kecamatan.
“Terus ada lagi masalah yaitu ASN kami yang melakukan pembinaan itu kan sedikit, bayangkan saja sekian belas ribu ASN di Kutai Kartanegara kami ini hanya memiliki enam arsiparis, membagi tubuhnya saja tidak bisa tidak mungkin, sementara saya harus menyampaikan kebijakan Pemerintah Kabupaten Kutai Kertanegara secara menyeluruh, selain itu juga jangkauan sinyal dan kadang-kadang itu susah pada zaman itu akhirnya saya membuat channel YouTube yang benar-benar sah bisa dipakai secara resmi,” ungkapnya.
Namun berkat usaha dan tekad yang kuat, inovasi yang dituangkan dalam Proyek Perubahan (proper) diklat di Lembaga Administrasi Negara (LAN) mendapatkan penghargaan peringkat dua terbaik. Dalam perjalanannya Pondok Kisah Ayumi ini tidak hanya untuk kepentingan internal Diarpus, namun juga untuk eksternal sesuai arahan Bupati Kukar Edi Damansyah.
“Jadi berlakulah untuk OPD lain, jika ingin memakai atau organisasi lainnya yang ingin duduk di situ silakan anak-anak muda yang ingin melakukan aktivitas di pondok Kisah Ayumi juga boleh dan kami juga tidak hanya di tempat, kami mobile bisa berkunjung ke kecamatan-kecamatan. Makanya difasilitasi lah dengan kepala dinas yaitu 1 unit mobil untuk melakukan keliling ke mana-mana,” paparnya.
Pihaknya bersyukur setelah covid berakhir sudah boleh menggunakan Pondok Ayumi berkeliling kemana-mana selain itu juga saat ini sudah ditempatkan di ruangan yang representative.
“Alhamdulillah sekarang sudah ditunjang tempat yang ada presentatif bahkan itu menjadi ikonnya dinas kearsipan perpustakaan dan lebih berkembang lagi karena dulu hanya ini berkaitan dengan kearsipan dan ini menjadi aset Kabupaten,” jelasnya. (ADV)