FRASA.ID, KUTAI TIMUR – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melanjutkan pemasangan plat call center darurat.
Ini merupakan tindak lanjut Disdamkartan dengan merespon keluhan masyarakat yang sering kali menyampaikan tak mengetahui nomor petugas Damkar atau nomor Kantor Pemadam.
Sehingga Disdamkartan Kutim berinisiatif memasang informasi call center di setiap gang di Kawasan Pemukiman yang dapat dilihat langsung oleh masyarakat dan memudahkan pengaduan atau kebutuhan dalam pelayanan yang berkaitan dengan kebakaran dan penyelamatan.
Mulai dari APBD murni dan berlanjut di APBD perubahan 2024 ini, Disdamkartan Kutim akan memasang plat tersebut di 2 kecamatan yang dianggap sangat berpotensi dan sering terjadi kebakaran.
“Tahun ini kami fokus dulu di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan karena disini yang paling banyak potensinya dan padat pemukiman,” ujar Kasi Pencegahan dan Inspeksi Disdamkartan Kutim, Adriansyah, Rabu (06/11/2024).
Lebih lanjut, di akhir tahun ini pihaknya akan menambah 600 unit plat dengan sebelumnya proses pemasangan awal 280 unit untuk 5 desa/kelurahan di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.
Desa tersebut diantaranya Desa Sangatta Utara, Swarga Bara, Singa Gembara, Kelurahan Teluk Lingga, Desa Sangatta Selatan dan Kelurahan Singa Geweh.
Pada tahap kedua pemasangan plat call center ini nantinya 600 unit plat akan didesign lebih besar karena ada tambahan informasi sosial media milik Disdamkartan Kutim.
Plat tersebut akan dipasang di bawah nama gang atau jalan di depan pintu masuk pemukiman warga, agar pada saat kejadian, warga tinggal ke depan gang untuk menghubungi Damkar.
“Harapannya tak ada lagi alasan warga tidak tahu nomor Damkar, atau warga tak perlu datang ke Kantor untuk melaporkan kejadian, sehingga sebelum kebakaran membesar sudah bisa ditangani Damkar,” jelasnya.
Tak hanya tahun ini tetapi di tahun 2025 mendatang Disdamkartan Kutim akan melanjutkan pengadaan plat call center emergency untuk dipasang di wilayah yang dinilai cukup berpotensi terjadinya kebakaran dan padat pemukiman.
“Semuanya bertahap, nanti dilanjutkan tahun depan lagi sesuai anggaran kita yang pasti akan kita upayakan untuk pemasangan di setiap wilayah yang ada potensi kebakaran,” tutupnya. (Adv)