FRASA.ID, KUTAI KARTANEGARA-Di tengah senja Ramadan yang hangat, Desa Loa Raya menyambut babak baru dalam sejarah pelayanannya.
Sebuah gedung megah kini berdiri tegak di jantung desa—bukan sekadar bangunan administratif, tapi simbol perubahan, kemajuan, dan harapan baru bagi warga.
Kantor desa anyar itu diresmikan langsung oleh Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, pada Kamis (20/3/2025).
Dalam suasana yang penuh haru dan antusiasme warga, peresmian itu dirangkai dengan kunjungan kerja dan buka puasa bersama. Suatu momen yang tak hanya formal, tapi menyentuh hati.
Kepala Desa Loa Raya, Martin, berdiri tegap di hadapan warganya. Dengan suara bergetar, ia menyampaikan rasa syukur mendalam atas hadirnya gedung baru yang akan menjadi pusat pelayanan dan komunikasi antara pemerintah desa dan masyarakat.
“Kami ingin ini jadi titik tolak. Kantor ini harus jadi tempat warga merasa dilayani, bukan dibatasi. Gedung ini adalah milik rakyat,” tegas Martin.
Menurutnya, kehadiran kantor desa baru bukan hanya memberi kenyamanan bagi aparat, tapi juga mencerminkan semangat pelayanan yang lebih profesional, transparan, dan akuntabel.
Kantor desa ini adalah hasil nyata kolaborasi antara pemerintah desa dan Pemerintah Kabupaten Kukar. Dari perencanaan hingga realisasi, setiap langkah adalah hasil rembuk dan gotong royong.
“Desa tidak bisa tumbuh sendiri. Kolaborasi inilah yang membuat kita bisa sampai di titik ini,” kata Martin dengan penuh keyakinan.
Martin juga memimpikan kantor desa ini tak hanya sebagai tempat mengurus dokumen, tapi menjadi pusat dinamika desa: ruang pelatihan, forum diskusi warga, hingga pusat informasi digital.
Dalam sambutannya, Bupati Edi Damansyah menegaskan bahwa kantor desa harus menjadi pusat pelayanan, bukan menara gading kekuasaan.
“Gedung baru berarti cara kerja juga harus baru. Aparat desa harus jadi pelayan masyarakat yang rendah hati dan responsif,” tegasnya.
Ia berharap, kantor ini dimanfaatkan secara maksimal untuk pemberdayaan masyarakat. Karena di sinilah pelayanan dasar dibangun, kepercayaan warga dipupuk, dan cita-cita kemajuan desa ditanam.
Suasana peresmian semakin syahdu saat ratusan warga berkumpul dalam buka puasa bersama. Meja-meja panjang dipenuhi hidangan sederhana namun penuh makna.
Tawa anak-anak, obrolan hangat para ibu, hingga doa-doa yang terucap lirih—semuanya menjadi saksi kekompakan warga Loa Raya.
Di akhir acara, Martin mengajak seluruh masyarakat menjaga dan merawat gedung yang telah dibangun dengan penuh perjuangan.
“Gedung ini mungkin baru, tapi semangat kita sudah lama menyala. Kalau kita jaga ini bersama, saya yakin Loa Raya bisa jadi desa percontohan di Kukar,” tutupnya.
Dengan kantor desa baru, Loa Raya tidak hanya mempercantik wajahnya, tapi juga memperkuat fondasi pelayanannya. Ini bukan akhir dari pembangunan—ini adalah awal dari pelayanan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih manusiawi.(ADV/DISKOMINFOKUKAR)