FRASA.ID, KUTAI KARTANEGARA- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mencatat peningkatan partisipasi pemilih yang cukup signifikan dibandingkan Pilkada sebelumnya.
Berdasarkan rekapitulasi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar, tingkat partisipasi pemilih tahun ini mencapai 70,9 persen, meningkat tajam dibandingkan Pilkada 2020 yang hanya mencapai 56,67 persen.
Komisioner KPU Kukar Divisi Sosialisasi, SDM, dan Partisipasi Masyarakat, Muchammad Amin, mengungkapkan bahwa meskipun mengalami peningkatan lebih dari 14 persen, angka tersebut masih belum mencapai target nasional sebesar 77 persen.
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan evaluasi untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih dan mencari strategi yang lebih efektif ke depannya.
“Peningkatan ini cukup baik, namun masih di bawah target nasional. Oleh karena itu, kami akan melakukan evaluasi untuk melihat apa saja kendala yang masih ada, serta bagaimana strategi ke depan agar partisipasi masyarakat dalam pemilu bisa terus meningkat,” ujar Amin saat dikonfirmasi, Kamis (16/1/2025).
Amin menjelaskan bahwa KPU Kukar telah mengoptimalkan berbagai upaya sosialisasi dan pendidikan pemilih, termasuk menggandeng Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menggunakan hak pilih.
Menurutnya, peran PPK sangat krusial dalam menjangkau pemilih di 20 kecamatan yang ada di Kukar, mengingat luasnya wilayah geografis daerah tersebut.
“Peran PPK sangat penting, terutama karena mereka lebih memahami kondisi dan karakteristik masyarakat di wilayah masing-masing. Mereka memiliki strategi yang berbeda-beda dalam mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya, sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang ada di lapangan,” jelasnya.
Selain itu, Amin menekankan bahwa sosialisasi harus lebih menyasar kelompok-kelompok tertentu yang masih memiliki tingkat partisipasi rendah. KPU Kukar akan menganalisis segmen masyarakat yang paling membutuhkan informasi lebih lanjut tentang pentingnya pemilu agar ke depannya program sosialisasi bisa lebih efektif.
“Ke depan, kita akan evaluasi lagi dan memaksimalkan sosialisasi agar benar-benar menyentuh masyarakat secara langsung. Harapannya, pada Pilkada 2029 mendatang, partisipasi pemilih bisa meningkat lebih tinggi lagi,” tambahnya.
Meskipun angka partisipasi meningkat, KPU Kukar tetap menghadapi berbagai tantangan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemilu.
Beberapa faktor yang mempengaruhi partisipasi pemilih antara lain kondisi geografis yang luas, tingkat kesadaran politik yang masih perlu ditingkatkan, serta kendala teknis dalam penyelenggaraan pemilu di daerah-daerah terpencil.
Ke depan, KPU Kukar akan terus berupaya meningkatkan strategi sosialisasi yang lebih efektif, termasuk pemanfaatan media sosial, kampanye berbasis komunitas, serta kolaborasi dengan berbagai pihak seperti tokoh masyarakat, organisasi kepemudaan, dan lembaga pendidikan.
“Kami berharap dengan evaluasi dan strategi yang lebih matang, partisipasi pemilih di Kukar bisa terus meningkat dan mencapai target nasional di pemilu mendatang,” pungkas Amin.
Dengan meningkatnya angka partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 ini, KPU Kukar optimis bahwa kesadaran masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya semakin membaik. Namun, upaya edukasi dan sosialisasi tetap perlu ditingkatkan agar demokrasi di Kukar semakin kuat dan inklusif. (*)





