FRASA.ID, SAMARINDA- Lapas Narkotika Kelas II A Samarinda merupakan salah satu lapas di Kalimantan Timur yang menampung warga binaan kasus narkoba. Keberadaan lapas ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial warga binaan.
Salah satu tantangan tersebut adalah minimnya akses warga binaan terhadap sumber-sumber informasi dan pengetahuan. Hal ini dapat menghambat proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial mereka.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur (DPK Kaltim) berinovasi dengan menyediakan layanan pojok baca di lingkungan Lapas Narkotika Kelas II A Samarinda.
Layanan ini menyediakan berbagai macam buku, mulai dari novel, buku keterampilan, buku hukum, hingga buku-buku agama. Buku-buku tersebut dirotasi secara berkala agar warga binaan memiliki akses ke informasi dan pengetahuan yang terbaru.
Kepala Lapas Narkotika Kelas II A Samarinda, Hidayat, mengatakan bahwa kerjasama dengan DPK Kaltim merupakan langkah yang positif dalam upaya meningkatkan minat baca dan pengetahuan warga binaan.
“Warga binaan sangat antusias dengan layanan pojok baca ini. Mereka bisa memilih buku sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka,” kata Hidayat.
Salah satu warga binaan, Budi, mengatakan bahwa layanan pojok baca sangat bermanfaat baginya.
“Saya bisa belajar banyak hal dari buku-buku yang ada di sini. Saya jadi lebih tahu tentang hukum, keterampilan, dan juga agama,” kata Budi.
Layanan pojok baca di Lapas Narkotika Kelas II A Samarinda merupakan inovasi yang patut diapresiasi. Inovasi ini menunjukkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan literasi dan kualitas hidup warga binaan.(ADV)