Mantapkan Standarisasi Perpustakaan, Kampung Pustaka GSU Jadi Wakil Balikpapan

FRASA.ID, BALIKPAPAN- Kampung Pustaka (Kampus) Kelurahan Gunung Sari Ulu (GSU) ditunjuk mengikuti Lomba Perpustakaan Kelurahan Tingkat Provinsi bersama dengan tiga perwakilan lain dari Balikpapan, yaitu Kelurahan Margasari, Sepinggan Baru, dan Kelurahan Manggar.

Namun, Dinas Perpustakaan dan Arsip Balikpapan masih menyeleksi dan pembinaan terhadap wakil-wakil Balikpapan tersebut.

Indikator yang dinilai yaitu terdiri kelembagaan perpustakaan, gedung atau ruang perpustakaan, perlengkapan, tenaga pengelola, koleksi perpustakaan, layanan perpustakaan, anggaran perpustakaan, promosi perpustakaan, kerja sama dan dukungan pemerintah, serta kegiatan perpustakaan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Kepala Seksi (Kasi) Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Gunung Sari Ulu (GSU) Dwi Puspa Ningrum mengatakan, sejauh ini Kampus mendapat dukungan seluruh lapisan masyarakat dan kelembagaan.

Baca juga  Perda Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran Telah Disahkan Ini Pesan Sekda Kutim

“Itu terasa dengan melihat antusiasme dan partisipasi warga. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan di Kampung Pustaka yaitu Minggu Ceria Belajar Bersama, les baca tulis hitung (calistung), sosialisasi edukasi seks usia dini, kelas parenting atau pola asuh anak, posyandu remaja, nonton bareng film edukasi, diskusi pemberdayaan, taekwondo, pembuatan konten kreatif, dan pelatihan bahasa isyarat,” jelasnya, Senin (20/11/2023).

Selain lomba perpustakaan, Dwi melanjutkan, kampus mengikuti program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Masyarakat (TPBIS) dari perpustakaan nasional. Apresiasi diberikan kepada pengurus Kampung Pustaka, kelembagaan kelurahan, serta seluruh masyarakat yang terlibat.

“Kami yakin dan optimistis, dengan mengikuti lomba itu Kampung Pustaka tidak sebatas mengejar popularitas, tapi bagaimana perpustakaan kelurahan dapat terlibat aktif dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat dan berkontribusi langsung dalam pembinaan peningkatan kapasitas masyarakatnya,” imbuhnya.

Baca juga  Pena Pakem, Proyek Perluasan Titik Baca Digital

Ketua Pengurus Kampung Pustaka GSU Muhammad Baso Ali mengatakan, dengan bertransformasi besar-besaran, membuat perpustakaan desa atau kelurahan bukan hanya sebagai tempat pinjam dan baca buku.

“Melainkan semua kegiatan yang ada di wilayah masing-masing dilaksanakan di perpustakaan pusat kegiatannya. Seperti pelatihan peningkatan ekonomi bisa dikelola perpusatakaan dan lebih banyak pelibatan masyarakat sekitar yang selama ini sudah berjalan di GSU,” bebernya.

Kegiatan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), Kampus GSU sudah melaporkan kegiatan-kegiatannya ke tingkat pusat di SIM (sistem informasi manajemen), berupa aplikasi dengan terintegrasi luas, sehingga semua orang bisa mengaksesnya.

Baca juga  Diskominfo Staper Kutim Gelar Bimtek Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Jurnalis

Baso berharap, program TPBIS di Kampus GSU bisa lebih sering dilaksanakan berbagai kegiatan ke depannya. Dan benar-benar ikut andil dalam meningkatkan minat baca di Balikpapan. “Karena secara nasional indeks minat baca Indonesia rendah, dan Kaltim termasuk salah satunya,” imbuhnya.

Di Kampung Pustaka masih terdapat beberapa kekurangan, mulai rak buku hingga taman baca di luar ruangan. Namun, itu semua dapat dibantu oleh kelurahan dan perpustakaan kota.

“Sehingga berharap kegiatan-kegiatan di Kampus GSU mendapat bantuan dari perpustakaan nasional nantinya, tapi dengan catatan semua pihak yang ada di GSU dapat memberi dukungan karena membawa nama baik Balikpapan,” tutupnya. (ADV)

Bagikan: