FRASA.ID, KUTAI KARTANEGARA- Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutai Kartanegara menggelontorkan anggaran Rp8,5 Miliar untuk memasang alat keamanan
dan keselamatan berupa SHMS pada jembatan Kutai Kartanegara.
Pengadaan alat pengamanan jembatan penghubung antara Tenggarong dan Tenggarong Seberang tersebut akan dibiayai oleh anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2023.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Kukar, Linda Juniarti, menjelaskan bahwa dengan terpasangnya alat Structure Health Monitoring System (SHMS) akan memberikan kemudahan.
Pasalnya, Dinas PU Kukar tidak perlu lagi melakukan pengujian statis dan dinamis pada jembatan karena pemasangan SHMS akan dikendalikan melalui manajemen elektronik.
“Selain itu, jika SHMS terpasang, maka kondisi jembatan akan tercatat secara periodik,” jelas Linda, Senin (23/10/2023).
Selain itu, fungsi SHMS di infrastruktur jembatan mampu mendeteksi secara dini kemungkinan adanya gangguan atau kelainan pada struktur jembatan.
Alat tersebut mampu mendata perilaku struktur dan menganalisis apakah perlu atau tidaknya memperbaiki infrastruktur jembatan dalam periode waktu tertentu.
Secara teknis, SHMS mampu mengukur getaran yang terjadi pada jembatan. Selanjutnya, memonitor distribusi tegangan infrastruktur jembatan saat menerima beban dan memantau pengaruh lingkungan sekitar terhadap infrastruktur.
Cara kerja SHMS dilakukan dengan menempatkan sensor di titik yang telah ditentukan. Data yang diperoleh dari sensor akan diproses oleh instrumen TMR Interface Module.
“Data SHMS akan ditampilkan secara langsung di layar komputer milik dinas,” ujarnya.
Selain pemasangan sensor pada 2023 ini, pemerintah daerah juga melakukan perawatan berkala kepada Jembatan Kutai Kartanegara.
Rehabilitasi jembatan yang dikerjakan meliputi perbaikan badan jalan dengan melapis ulang aspal jalan. Termasuk memperbaiki drainase jembatan, agar meminimalisir genangan air di badan jalan di atas jembatan.
“Perbaikan tersebut ditargetkan akan selesai pada akhir tahun ini,” tandasnya.(ADV)