FRASA.ID, SANGATTA – Bakal Calon Gubernur Kaltim dari Partai Golongan Karya (Golkar), Rudy Mas’ud kunjungi Kabupaten Kutai Timur untuk memenuhi undangan dari para relawan Gerakan Pemenangan Harum Seno (GPHS).
Kegiatan yang dihadiri oleh ratusan relawan dari 77 organisasi di Kabupaten Kutai Timur berlangsung di Gedung Olahraga (GOR) Swarga Bara, Kecamatan Sangatta Utara, Kutim.
Acara tersebut berjalan dengan meriah, sebab disertai kuis kecil – kecilan dan hiburan musik.
Sebelumnya, Rudy Mas’ud yang saat ini masih menjabat sebagai Anggota DPR RI Dapil Kaltim itu menyuarakan jargonnya, GEMAS ‘Generasi Emas Untuk Kaltim Bersinar’.
“60 persen lebih produksi batu bara ada di Kalimantan Timur terkhusus Kutai Timur tentu yang kita inginkan adalah kesejahteraan seperti di spanduk GEMAS, Generasi Emas,” ujarnya, Sabtu (24/8/2024).
Menurutnya, emas dalam jargonnya tidak hanya melambangkan kejayaan dan kemakmuran, melainkan emas yang dimaksud ialah ‘era masyarakat sejahtera’.
Oleh sebab itu, ia mengajak agar mensyukuri nikmat sumber daya alam yang diberikan oleh Tuhan untuk masyarakat Kaltim.
Pria yang berusia 42 tahun itu ingin kekayaan alam tersebut bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Kaltim tak terkecuali Kutai Timur.
“Kita di Kutai Timur ini sangatlah plural, kita hidup macam-macam suku, agama, tetapi tetap kondusif, tenang, hidup saling menghormati dan menghargai,” imbuhnya.
Tak hanya itu, saat berkunjung ke Kutai Timur, mulai dari tahun 2022, 2023 bahkan 2024 ini, ia melihat kondisi jalan yang masih rusak, padahal Kutai Timur termasuk wilayah yang kaya.
“Tentu saya sedih melihat Kutai Timur, Kutai Timur ini memberikan kontribusi yang luar biasa, bukan hanya Kaltim tetapi untuk Indonesia,” tegasnya.
Untuk menghadapi hal itu, ia berharap agar pembangunan tidak bergantung terhadap sumber daya alam yang akan habis, melainkan sumber daya manusia yang harus ditonjolkan.
“Batu bara itu 30 sampai 40 tahun habis, negeri ini harus kita wariskan kepada anak cucu kita, sehingga kita bangun dari sekarang menuju Indonesia Emas, menanamnya sekarang dan hasilnya kita tunggu sekian puluh tahun ke depan,” pungkasnya.