Seno Aji Harap Ada Kontraktor Lokal Terlibat Dalam Pembangunan IKN

FRASA.ID,SAMARINDA- Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan perkembangannya sampai dengan saat ini. Walaupun pembangunan IKN menunjukkan hal positif , namun Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji berharap agar ada mel kontraktor lokal untuk dapat kesempatan berkontribusi dalam pembangunan IKN.

 

“Dengan adanya pembangunan IKN , saya ingin ada pelaku usaha di bidang konstruksi masuk dalam pembangunan IKN,”ujar Seno.

 

Dirinya mengatakan salah satu cara melibatkan pelaku usaha konstruksi lokal dalam pembangunan IKN adalah melalui skema kerja sama operasi (KSO) antara BUMN dan perusahaan lokal.

Baca juga  DPRD Kaltim Panggil Dua Perusda Kelistrikan, Bahas Kinerja tak Berkembang

 

“Dengan kerja sama itu, perusahaan konstruksi di Kaltim punya kesempatan untuk sama-sama membangun IKN. Dampaknya, banyak kelompok masyarakat Kaltim yang diberdayakan membangun IKN. Kami di Kaltim tentu ingin turut serta memberikan kontribusi bagi pembangunan negeri,” ujarnya.

 

Dia optimistis mekanisme KSO akan memberikan dampak positif pada pengembangan ekonomi Kaltim secara keseluruhan.

Anggota legislator daerah pemilihan Kutai Kartanegara itu juga mengapresiasi langkah pemerintah pusat yang terus mempercepat pembangunan IKN menyusul jadwal pemindahan aparatur sipil negara (ASN) mulai berlangsung pada 2024, bahkan penyelenggaraan upacara 17 Agustus.

 

Pendapat serupa disampaikan anggota Komisi III DPRD Provinsi Kaltim Bagus Susetyo yang juga mengharapkan KSO BUMN dengan kontraktor lokal untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

 

“Untuk saat ini, kontraktor lokal hanya dilibatkan sebagai sub-kontraktor. Keuntungan sub-kontraktor dinilai tipis sehingga perlu langsung terlibat KSO dengan BUMN,” ujar Bagus.

Baca juga  Banmus Revisi Agenda Kegiatan DPRD Kaltim: Ada Permintaan dari Eksekutif

 

Kerja sama operasi tersebut, menurut Bagus, bisa dipercayakan ke kontraktor lokal untuk proyek dengan nilai di bawah Rp100 miliar. Kategorisasi itu sesuai dengan kemampuan keuangan kontraktor daerah.

 

“Keikutsertaan dan kontribusi perusahaan lokal daerah dalam pembangunan IKN menjadi nilai pembangunan ibu kota baru itu di Kaltim, karena meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal,” ujar Bagus. (Advertorial)

Bagikan: