FRASA.ID, KUTAI TIMUR – Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) akan mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi dengan menyempurnakan website Kutaitimur.kab.go.id.
Saat ini, Diskominfo Staper Kutim telah memiliki website resmi kutaitimurkab.go.id yang berfungsi sebagai wadah informasi dari seluruh OPD atau instansi vertikal lainnya yang terbuka dan bisa diakses oleh seluruh masyarakat Kutim.
Dengan website yang belum optimal dalam penggunaannya, Diskominfo Staper Kutim berencana untuk menyempurnakannya dalam bentuk aplikasi yang terintegrasi antar organisasi perangkat daerah (OPD) sehingga bisa lebih efektif, efisien dan simpel.
“Tahun depan rencananya akan kami sempurnakan website yang sudah ada ke dalam bentuk aplikasi yang lebih efektif dan efisien,” ungkap Kepala Diskominfo Staper Kutim, Ronny Bonnar Hamonangan Siburian, Rabu (06/11/2024).
Ia menerangkan dalam aplikasi tersebut akan dilengkapi dengan berbagai informasi mulai dari titik – titik rawan kebakaran, dan banjir sehingga masyarakat tidak perlu lagi repot mencari tahu apapun yang sedang terjadi.
Diharapkan dengan satu klik, masyarakat Kutim sudah bisa mengetahui lokasi-lokasi tersebut mulai dari kebakaran dan lainnya yang dimaksud sehingga penanganan atau kebutuhan informasi akan lebih cepat.
Selain itu, ia juga berencana dalam aplikasi dashboard tersebut akan dilengkapi dengan CCTV kota yang memperlihatkan kondisi lalu lintas di wilayah Kutai Timur khususnya Kota Sangatta yang dinilainya cukup crowded.
“Jadi nanti akan dilengkapi dengan hasil CCTV dan titik-titik lainnya, rencana untuk tahun ini akan ada juga pemasangan CCTV karhutla, nah nanti masyarakat bisa melihat lewat dashboard di aplikasi tersebut,” terangnya.
Gambarannya, semua sistem tersebut akan terintegrasi dalam satu aplikasi sehingga memudahkan masyarakat dalam ikut serta memantau kondisi Kutai Timur.
Tidak hanya informasi di Kota Sangatta saja tetapi aplikasi tersebut juga rencanaya akan mengumpulkan setiap informasi dari setiap desa di Kutim seperti informasi nama kepala desa, luas wilayah atau tempat wisata di desa tersebut.
“Semuanya akan berproses secara bertahap nantinya, tapi intinya kami ingin memudahkan masyarakat Kutim untuk mengakses informasi apapun dari seluruh wilayah Kutai Timur, mudah-mudahan bisa segera terbentuk aplikasi dan dashboard tersebut sehingga bisa menyempurnakan apa yang sudah ada,” tutupnya.
Ia berharap kedepannya dengan mengoptimalkan segala sumber daya yang ada bisa membawa Kutai Timur menjadi smart city. (Adv)