Karhutla di Kukar Hanguskan 22 Hektar Lahan Gambut dalam Dua Pekan

Gumpalan asap putih kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terjadi di Kecamatan Sambutan, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Gumpalan asap putih kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terjadi di Kecamatan Sambutan, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Tenggarong– Sepanjang dua pekan, 22 hektare lahan gambut hangus terbakar di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Teranyar, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara selama satu hari.

Dari pemantau kamera drone Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara, terlihat gumpalan asap putih dan titik api yang membakar lahan gambut

Kepala Pelaksana BPBD Kutai Kartanegara, Fida Hurasani menyebut upaya pemadaman telah dilakukan. Sejumlah petugas juga siaga di lokasi rawan kebakaran hutan.

“Alhamdulillah, kebakaran hutan di Kecamatan Samboja bisa kita tangani,” ujarnya, Selasa (6/6/2023).

“Penanagananya kita masuk ke lokasi, jika memang akses ke lahan sulit ditempuh kita berkordinasi demgan perusahaan sekitar, terutama perusahaan sawit,” sambung Fida Hurasani.

Baca juga  Pemkab Kukar Minta Perusahaan Ikut Antisipasi Karhutla

Sebelumnya, kebakaran hutan dan lahan juga terjadi pada Kamis (25/5/2023) di Desa Sebemban, Kecamatan Muara Wis, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Kebakaran yang sudah terjadi selama tiga hari itu berhasil melahap satu hektare lahan gambut.

Kepala Pelaksana BPBD Kukar, Fida Hurasani mengatakan, informasi insiden Karhutla di Desa Sebemban itu pertama kali diperolehnya dari laporan tim di lapangan.

Ia pun segera melakukan pengecekan melalui satelit dan benar didapati peringatan titik panas atau hotspot di lokasi yang dimaksud.

“Kita juga kroscek (konfirmasi ulang) ke Pak Camat, dan memang ternyata benar,” terangnya.

Fida mengungkapkan, si jago merah sempat padam pada Jumat (26/5/2023). Namun kembali menyala karena adanya hembusan angin.

Untuk itu, ia pun langsung menerjunkan 15 personel BPBD untuk memadamkan api, dibantu sejumlah tim Manggala Agni, anggota koramil dan polsek.

Baca juga  KPK Telisik LHKPN Ketua KPU Hasyim Asy'ari

Menurutnya, akses menuju TKP terbilang sulit, BPBD Kukar pun akhirnya meminta bantuan perusahaan yang beroperasi di wilayah sekitar.

Akhirnya, perusahaan sawit menurunkan alat berat untuk membuka akses jalan agar memudahkan petugas menuju titik panas.

“Kalau tidak dipadamkan bisa terus meluas. Upaya pemadaman dilakukan sejak kemarin. Kita terkendala akses masuk ke TKP, dari titik terdekat ke api saja lebih dari 3 km jalan kaki,” jelasnya.

BPBD Kutai Kartanegara bersyukur, titik kebakaran berada jauh dari pemukiman warga dan dampak kebakaran seperti asap belum mengganggu masyarakat sekitar.

Namun, kata Fida, sebelum hal itu terjadi, BPBD Kutai Kartanegara harus mengerahkan tim untuk melakukan pencegahan di lapangan.

Baca juga  Festival Eroh Bebaya Sukses Digelar di Yogyakarta, Rendi Solihin Akui Ikut Bangga

“Jangan sampai begitu insidennya besar, kita tidak bisa mengendalikan, selagi bisa, kita kendalikan dari awal,” tegasnya.

Saat ini, pihaknya masih menggali informasi lebih dalam berkenaan dengan asal api. Fida menduga, kebakaran bukan terjadi akibat faktor alam, seperti halnya panas ekstreme, melainkan karena adanya faktor kesengajaan.

“Pemicumya masih kita selidiki, kemungkinan bukan karena kering tapi faktor kesengajaan, karena kondisi lahan di bawah itu masih lembab,” terangnya.

Adapun, titik panas serupa sempat terdeteksi di beberapa wilayah lain di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Sebelumnya, BPBD Kukar sempat mendapati munculnya titik panas di Desa Sabuntulung, Kecamatan Muara Kaman. Tapi kondisinya masih terkendali dan sudah padam.

 

Bagikan: