FRASA.ID, KUTAI KARTANEGARA – Kepala Bidang PSLB3 PK DLH Kutai Barat, Josua Silaban, mengatakan bahwa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kutai Barat akan terus menggelar sosialisasi intensif mengenai pengelolaan dan pembatasan sampah yang menyasar sektor HOREKA (Hotel, Restoran, dan Kafe).
Menurutnya kegiatan sosialisasi diadakan adalah bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah daerah untuk menekan jumlah timbulan sampah. Sosialisasi tersebut harus melibatkan pelaku usaha lokal dan perwakilan instansi terkait dengan tujuan utama meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Selain itu, DLH juga mendorong penerapan sistem pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan.
“Kami telah melaksanakan kegiatan sosialisasi sejak 14 Oktober dan akan terus berlanjut untuk mengubah pola pikir masyarakat dalam penggunaan barang sekali pakai,” ujarnya.
Sektor HOREKA menjadi fokus utama karena kontribusinya yang signifikan terhadap volume sampah harian, terutama yang berasal dari kemasan makanan dan minuman. Selain menyasar sektor usaha, DLH juga menginisiasi gerakan serupa di lingkungan pemerintahan melalui Bank Sampah Unit OPD. Tujuannya adalah menumbuhkan kesadaran aparatur sipil negara (ASN) untuk menjadi pelopor pengelolaan sampah di instansi masing-masing.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Belaw kini sedang dalam proses transformasi menjadi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST). Langkah ini diambil agar sampah tidak hanya ditimbun, tetapi juga diolah dan dimanfaatkan kembali.
DLH Kutai Barat mengajak semua pihak, baik pelaku usaha maupun masyarakat umum, untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan.
Dengan sosialisasi yang berkelanjutan, diharapkan sektor HOREKA dapat menjadi contoh dalam penerapan prinsip reduce, reuse, dan recycle di tingkat lokal.(Adv/Kr)





