FRASA.ID, SAMARINDA- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Samarinda memiliki koleksi buku-buku antik yang menjadi sumber literasi yang penting untuk memahami berbagai peristiwa penting dalam sejarah. Salah satu koleksi yang menarik perhatian adalah buku-buku sejarah Perang Dunia II.
Koleksi buku-buku sejarah Perang Dunia II di DPK Samarinda terdiri dari 11 jenis buku yang ditulis oleh berbagai penulis, di antaranya Rafael Steinberg, Robert Telson, dan lain-lain. Buku-buku tersebut berisi tentang berbagai peristiwa penting yang terjadi selama Perang Dunia II, seperti penyerbuan Hiroshima, pendudukan Hiroshima, dan lain-lain.
Kepala Bidang Pengolahan, Layanan dan Pelestarian Bahan Pustaka DPK Samarinda, Edy Wahyudi, mengatakan bahwa buku-buku tersebut merupakan arsip edisi terbatas. Beberapa di antaranya bahkan sudah langka dan tidak diterbitkan lagi.
“Buku-buku tersebut merupakan koleksi satu-satunya di Samarinda, bahkan mungkin di Indonesia,” kata Edy.
Edy mengatakan bahwa buku-buku tersebut tidak boleh dipinjam oleh pengunjung. Melainkan, buku-buku ini hanya boleh dipelajari di tempat.
“Buku-buku tersebut merupakan sumber belajar yang berharga bagi masyarakat. Kami ingin masyarakat dapat mempelajari sejarah dengan menggunakan sumber yang autentik,” ujarnya.
Selain buku Perang Dunia II, DPK Samarinda juga menyediakan buku-buku ensiklopedia lainnya, seperti buku sejarah Candi Borobudur dan Prambanan.
Edy berharap agar DPK Samarinda dapat terus menambah koleksi buku-buku antik lainnya.
“Kami akan terus berupaya untuk menambah koleksi buku-buku antik lainnya. Kami berharap buku-buku tersebut dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat,” pungkasnya.
Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari koleksi buku-buku antik di DPK Samarinda:
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang sejarah
Mengembangkan rasa cinta tanah air
Menjaga warisan budaya bangsa
Dengan adanya koleksi buku-buku antik di DPK Samarinda, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami berbagai peristiwa penting dalam sejarah dan meningkatkan rasa cinta tanah air. (ADV)