FRASA.ID, KUTAI KARTANEGARA-Masih dalam upaya meningkatkan regenerasi petani muda di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar terus berusaha untuk mengembangkan potensi-potensi pertanian yang ada dan menarik minat pemuda dengan memberikan sejumlah pelatihan khusus sebagai olah mindset masyarakat tentang sistem pertanian yang baru.
Tidak hanya petani padi, namun Pemkab Kukar juga ingin mendorong seluruh potensi pertanian dalam artian luas. Seperti salah satunya yang sedang banyak diminati masyarakat dan memiliki peluang besar adalah Kopi.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kukar, Aji Ali Husni mengatakan, pertanian kopi di Kukar juga dapat diberdayakan lewat berdirinya cafe-cafe yang menyajikan kopi sebagai menu utamanya, dengan menggandeng petani lokal sebagai penyuplai kebutuhan biji kopi mereka dengan memberikan pembinaan. Ataupun dengan memberikan pelatihan pertanian yang bersifat kepemudaan agar mereka dapat mengelola kebun dan usaha kopinya sendiri.
“Diberi pendampingan khusus karena kopi ini kan kualitasnya akan baik apabila perlakuannya juga baik sesuai dengan standar. Dari pemupukannya, perawatannya, cara panennya, kemudian cara menjemurnya. Jangan sampai kita berduyun-duyun buka cafe tapi kita tidak memikirkan hulunya atau kebunnya,” ujar Sunggono, Kamis (4/4/2024).
Ia juga menambahkan bahwa pelatihan tersebut agar petani lokal dapat mengembangkan potensi pertanian mereka seperti daerah Jonggon yang berhasil dengan kebun kopinya dan Long Anai dengan coklatnya.
Melalui pelatihan dan pembinaan yang diberikan kepada para pemuda tersebut, Ia ingin meraka dapat berkontribusi terhadap hasil perkebunan baik sebagai penyuplai maupun distributor. Karena petani tidak harus kotor, tidak harus turun ke tanah, tapi juga dapar menjadi pelaku usaha yang golongannya masih dalam sektor pertanian.
“Kita akan terus dorong ini. Tidam hanya sumber daya manusianya saja, tapi dari aspek perkebunannya juga akan kita pikirkan bagaimana bisa mengangkat potensinya. Karena tanah kita di sini sudah bagus, tinggal bagaimana cara kita mengelolanya saja,” tambah Sunggono.
Terkait dengan pelatihan yang dimaksud salah satunya yaitu kelas barista yang selalu disisipkan tentang potensi petani dalam usaha kopi. Ini merupakan upaya agar para pemuda dapat memahami dan dapat mengelola potensi itu dengan baik.
Menurut Sunggono, memberdayakan potensi usaha petani guna menarik minat regenerasi petani muda merupakan pekerjaan rumah yang tidak mudah. Namun, ia mengatakan akan terus berusaha memberikan pembinaan secara keseluruhan dan fokus terhadap seluruh aspek yang ada.
“Menurut kami jumlah pekerjaan rumah kami ini memang banyak, dilihat dari data bisa ribuan pelaku wirausaha muda yg belum sempat kita fasilitasi. Tapi kami juga tidak ingin meraih gunung yg besar dan meninggalkan hal yg kecil, oleh karena itu kami akan tetap berikan pembinaan secara keseluruhan tapi dengan fokus yg ada ini dulu yg akan kita bina. Supaya ada motivasi juga untuk yg lainnya,” tutupnya.(adv/diskominfokukar)