FRASA.ID, KUTAI KARTANEGARA- Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar talkshow Indeks Peningkatan Literasi Masyarakat (IPLM) dengan tema “Literasi untuk Kesejahteraan”, di Pendopo Bupati Kukar, Selasa (14/11/2023).
Talkshow yang menghadirkan narasumber dari Perpustakaan Nasional RI, perwakilan Diarpus Kukar, Diarpus Kaltim, Akademisi dan kepala daerah ini dihadiri 300 peserta secara langsung.
Sementara, adsa 5 ribu peserta yang mengikuti kegiatan ini secara daring. Mereka dari berbagai kalangan, siswa, mahasiswa, penggiat literasi, pustakawan, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan semua unsur yang peduli dengan perkembangan literasi.
Dalam laporan resmi dari kepanitiaan, Kepala Diarpus Kukar, Aji Lina Rodiah mengatakan, talkshow ini berlangsung berkat dukungan semua pihak. Diharapkan melalui diskusi interaktif dan inspiratif maka kedepan bisa menciptakan perpustakaan yang berlandaskan inklusi sosial.
“Tentu untuk mewujudkan ini kita perlu dukungan semua lapisan masyarakat,” kata Aji Lina Rodiah.
Bupati Kukar, Edi Damansyah dalam hal ini yang diwakilkan oleh Sekda Kukar, Sunggono sebelum membuka acara secara resmi menyampaikan, kegiatan ini merupakan sebuah upaya untuk menyoroti peran penting literasi dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, melainkan juga pemahaman informasi, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan.
“Melalui tema ini, kita berkomitmen untuk mendorong peningkatan literasi diseluruh lapisan masyarakat. Dengan literasi yang kuat, masyarakat akan lebih mampu mengakses informasi yang berkualitas, membuat keputusan yang bijak, dan meningkatkan kualitas kehidupan mereka. Literasi juga menjadi fondasi utama dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkompeten dan berdaya saing,” ucap Sunggono.
Program pembangunan indeks literasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan telah memberikan dampak yang cukup baik
.
Yakni, meningkatnya indeks Pembangunan Literasi Masyarakat Kutai Kartanegara, pada tahun 2022 menjadi 18,55%, hal ini menujukkan peningkatan jika dibandingkan pada tahun sebelumnya.
“Tetapi capaian ini belum menunjukan nilai yang baik di tingkat provinsi maupun nasional. Untuk itu perlu kita tingkatkan dan kita dorong bersama demi terwujudnya indeks pembangunan masyarakat dan literasi untuk kesejahteraan,” ungkapnya.
Melalui pengukuran IPLM, lanjut Sunggono maka kita dapat mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam tingkat literasi masyarakat.
Data yang diperoleh dari pengukuran ini akan menjadi dasar unutk merancang kebijakan dan program yang tepat guna, dalam meningkatkan literasi Masyarakat.
“Dengan demikian kegiatan ini memiliki peran penting untuk membangun masyarakat yang lebih berpengetahuan, berdaya saing dan berkelanjutan, sesuai visi misi Kukar Idaman, inovatif berdaya saing dan mandiri,” tegas Sunggono. (ADV)