TENGGARONG- Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) tingkat kecamatan berperan penting dalam memaksimalkan potensi lokal di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin. Ia meminta, Kekraf Kecamatan memetakan potensi di wilayah masing-masing.
“Kepada teman-teman Kekraf yang ada di kecamatan segera lakukan mapping. Baik dari produktifitas, jumlah seniman, dan UMKM,” ujarnya.
Rendi Solihin ingin, Kekraf yang belum berkembang bisa meniru Kekraf Kecamatan lain. Menurutnya, Kekraf di Kecamatan Loa Janan patut menjadi contoh lantaran mampu menggelar event besar.
“Ketika bisa melihat potensi lokal yang berbakat di daerah masing-masing, pemerintah daerah akan support dari sisi anggaran melalui Dispar Kukar,” jelasnya.
Rendi memastikan, program yang mendukung gelaran festival akan berjalan hingga tahun 2024 dengan mengusung konsep jemput bola dari kecamatan ke kecamatan.
Sehingga, gelaran festival ini tidak hanya bisa dirasakan oleh masyarakat di Kecamatan Tenggarong maupun Kecamatan Samboja saja.
“Semua kecamatan akan kebagian jatah agar mindset Kekraf setiap kecamatan bisa lebih luas dan lebih menggali kreativitas dalam mengelola suatu event. Sehingga bisa menjadi EO handal,” kata Rendi Solihin.
Diketahui, Dinas Pariwisisata Kutai Kartanegara terus mengebut pembentukan Kekraf di 18 kecamatan.
Pada tahun 2022, pembentukan Kekraf lebih dulu dilakukan di 12 kecamatan. Sedangkan, enam kecamatan lain dilakukan secara bertahap pada tahun 2023.
Dibentuknya kekraf kecamatan digadang dapat membantu kekeraf Kabupaten yang menjadi ujung tombak dalam membangun ekonomi kreatif di seluruh kecamatan di Kukar.
Mengingat, pengurus kekraf tingkat kecamatan lebih mengetahui pasti apa yang menjadi potensi dan produk unggulan di wilayahnya.
Oleh karena itu, kekraf tingkat kecamatan dinilai sangat berperan penting dan diharapkan dapat memaksimalkan potensi lokal.
