FRASA.ID, KUTAI TIMUR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menerima penghargaan dalam rangka mewujudkan komitmen bersama menuntaskan Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS).
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Sekretaris Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Sri Wahyuni, yang mewakili Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, dan diterima langsung oleh Kepala Dinkes Kutim Bahrani Hasanal, di Lamin Odah Etam, Samarinda, Kaltim, Senin, 18 November 2024.
Ini merupakan komitmen nyata Dinkes Kutim untuk menurunkan stunting dan memulai langkah besar mendukung provinsi bebas buang air besar sembarangan (BABS) pada tahun 2024.
“Saat ini empat daerah di Kaltim, yaitu Kota Balikpapan, Samarinda, Bontang, dan Kabupaten Berau, sudah dinyatakan bebas BABS, dengan penghargaan atas komitmen ini Dinkes Kutim optimis bisa menyusul sebagai kabupaten selanjutnya yang bebas BABS,” ucap Bahrani Hasanal.
Lebih lanjut, merupakan tanggung jawab bersama untuk mengimplementasikan visi bebas BABS menjadi aksi nyata di lapangan untuk mencapai sanitasi total berbasis masyarakat (STBM).
Dinkes Kutim juga telah melakukan koordinasi dengan dinas terkait seperti Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk mencapai target nasional sanitasi layak.
“Tahun 2024, Dinas Perkim sudah membangun 500 jamban, dan akan ada tambahan 500 jamban lagi pada 2026 dari Perkim, serta 300 jamban dari Dinas Kesehatan, sehingga totalnya mencapai 1.300 jamban,” jelas Bahrani.
Tak sampai disitu, Bahrani juga menjelaskan bahwa keberhasilan program ini tak hanya terletak pada infrastruktur, melainkan bantuan berbagai pihak terutama masyarakat sebagai pilar utama.
“Kampanye edukasi dan pendekatan langsung ke masyarakat sangat penting agar program ini memberi dampak jangka panjang dan saat ini masyarakat semakin sadar akan derajat kesehatan,” terangnya.
Meskipun tantangan besar masih ada, terutama terkait keterbatasan anggaran dan sumber daya, pihaknya berharap agar semangat untuk menjaga pola hidup sehat mampu membawa perubahan nyata bagi kesehatan dan kebersihan di Kutai Timur. (Adv)