Disdamkartan Kutim Gandeng Dasawisma, Minimalisir Resiko Kebakaran Rumah Tangga

Disdamkartan Gandeng Dasawisma, Minimalisir Resiko Kebakaran Rumah Tangga

FRASA.ID, KUTAI TIMUR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) terus berupaya untuk meminimalisir resiko kebakaran.

Upaya tersebut dilakukan Disdamkartan dengan terus memberikan sosialisasi tentang pencegahan bahaya kebakaran di tengah-tengah masyarakat secara bertahap hingga di 18 Kecamatan di Kutai Timur.

Salah satunya adalah Disadamkartan Kutai Timur menggandeng ibu-ibu yang tergabung dalam dasawisma untuk meluaskan informasi bahaya kebakaran.

Sejak bulan lalu, Disdamkartan Kutai Timur telah melakukan sosialisasi di Kecamatan Telen dan menggandeng dasawisma dari Desa Rantau Panjang, Desa Juk Ayaq dan Desa Muara Pantun.

Baca juga  Pemkab Kutai Timur, Hari Guru Nasional Jadi Momentum Transformasi Pendidikan

“Kami sengaja menggandeng ibu-ibu karena yang menjaga rumah kebanyakan kan ibu-ibu sehingga misalnya melalui dasawisma mereka bisa memperluas informasi bahaya kebakaran,” kata Kasi Pencegahan dan Inspeksi Disdamkartan Kutim, Adriansyah, Jumat (08/11/2024).

Lebih lanjut, ibu-ibu dasawisma tersebut akan diberikan bekal teori dan praktek tentang bahaya kebakaran khususnya yang disebabkan oleh gas dan listrik.

Setelah mendapat pemahaman tentang resiko kebakaran maka ibu-ibu dasawisma akan diberi tugas untuk melakukan pengecekan ke rumah-rumah di setiap RT untuk melihat apakah pemasangan gas dan penggunaan kabel atau listrik sudah sesuai dengan teori yang diberikan.

Baca juga  Tour Library 2023 Sukses Digelar di Kutai Timur, Kasmidi Bulang: Perpustakaan akan Terus Dikembangkan

Tak hanya rumah tangga yang berpenghuni saja tetapi ibu-ibu dasawisma akan diberi tugas untuk mengecek rumah-rumah yang lama tidak di tempati oleh pemiliknya untuk melihat gas dan listriknya masih menyala atau tidak.

“Kedepannya rencana kami akan bentuk grup di whatsapp misalnya untuk wadah laporan para ibu-ibu dasawisma itu tadi, sehingga seluruh rumah dapat termonitor dengan petugas kami,” terangnya.

Baca juga  Sejahterakan Para Guru, Disdikbud Kutim Naikkan Insentif Mulai Tahun 2024

Menurutnya hal itu lebih efektif dan efisien untuk mencegah terjadinya bahaya kebakaran yang bersumber dari rumah tangga.

Jadi semakin banyak wilayah yang bisa kami jangkau untuk diawasi penggunaan gas dan listriknya maka resiko tingkat kebakarannya dapat diminimalisir.

“Rencananya kami akan membentuk kelompok-kelompok yang berasal dari dasawisma dan menyebar di 18 kecamatan atau 141 kelurahan dan desa di Kutim,” tutupnya.

Bagikan: