FRASA.ID, KUTAI TIMUR – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengajak masyarakat agar melakukan pola hidup sehat untuk mencegah penyebaran kasus gondongan yang meningkat.
Dari data yang diperoleh dari Dinkes Kutim penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyebar cepat melalui liur dan barang yang terkontaminasi oleh liur anak yang tengah sakit (terkena gondongan).
Kasus gondongan mengalami lonjakan pertama pada bulan Juli 2024 dengan 26 kasus, lalu disusul bulan Agustus 2024 dengan lonjakan pasien yang naik hingga 81 kasus dan selalu mengalami lonjakan yang signifikan setiap bulannya.
Dalam waktu tiga bulan dari Juli hingga September 2024 kasus gondongan di Kutai Timur telah mencapai 340 kasus dan terus meningkat hingga bulan berikutnya.
“Tertinggi itu yang kami catat ada di bulan September dengan 233 kasus, sedangkan pada bulan Oktober 2024 sampai hari ini sudah tercatat sebanyak 147 kasus,” ujar Bahrani Kepala Dinas Kesehatan Kutim didampingi Mariani Karim Pemegang Program Surveilans, beberapa waktu lalu.
Pihaknya saat ini berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur terkait penanganan kasus gondongan yang terus meningkat beberapa bulan terakhir ini.
Sebab, kasus gondongan yang paling banyak menyerang anak-anak baik di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) karena anak – anak memiliki daya tahan tubuh yang masih rendah dibandingkan orang dewasa.
Dimana, bagi siswa yang terjangkit penyakit gondongan diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah dan dilarang bersekolah atau beraktifitas di luar rumah sampai dinyatakan sembuh baru bisa kembali melakukan aktifitas seperti biasa.
Sampai saat ini Dinkes Kutim sudah melakukan sosialisasi untuk mencegah penyakit ini agar tidak semakin meluas dengan mengajak masyarakat melakukan pola hidup sehat.
“sedangkan bentuk pencegahannya dapat dilakukan dengan pola hidup sehat contohnya menggunakan masker dan sering cuci tangan, karena ini kan virus jadi bisa menular melalui droplet atau cipratan air liur dengan cepat,” tambahnya.
Sedangkan ciri-ciri orang yang terkena penyakit gondongan ditandai dengan demam atau suhu tubuh yang tinggi disertai batuk-batuk dan pilek serta adanya pembengkakan pada kelenjar parotis.
“Gondongan ini ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis yang disertai demam tinggi, jika sudah ada gejala tersebut diharapkan agar segera berobat dan lakukan isolasi mandiri,” imbuhnya.
Ia berharap kasus gondongan bisa menurun dan anak-anak yang terkena virus ini segera pulih sehingga bisa beraktifitas kembali dan mengikuti kegiatan belajar mengajar. (Adv)