FRASA.ID, KUTAI BARAT– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Barat (Kubar) terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama di musim kemarau ini. Berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari pembentukan tim khusus hingga melibatkan masyarakat secara langsung.
Plt Kepala BPBD Kubar, Hendrita Teofilla menjelaskan bahwa pihaknya telah memiliki tim khusus yang terlatih untuk menangani karhutla. Tim ini selalu siap siaga dan langsung turun ke lapangan begitu menerima laporan kejadian.
“Tim khusus ini sudah terbentuk dan terlatih. Jadi, ketika ada kejadian karhutla, mereka langsung bergerak ke lapangan,” ujarnya.
Selain tim khusus, BPBD Kubar juga membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA) di setiap kecamatan dan kampung. Tujuannya adalah agar penanganan awal karhutla dapat dilakukan lebih cepat sebelum tim BPBD tiba di lokasi.
“Kita bentuk MPA agar jika terjadi kebakaran, setidaknya mereka bisa duluan terjun memadamkan api. Karena mereka berada di tempat, sementara BPBD kan butuh waktu untuk sampai, apalagi kalau lokasinya jauh,” jelasnya.
Pada tahun ini, BPBD Kubar telah melatih sebanyak 490 anggota MPA. Pelatihan dilakukan secara bertahap dengan setiap kelas terdiri dari sekitar 35 orang.
Fasilitasi MPA dengan Peralatan Pemadam Kebakaran
BPBD Kubar juga berupaya memfasilitasi MPA dengan peralatan pemadam kebakaran, meskipun dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan anggaran. Beberapa kampung telah menerima bantuan mobil dan alat pemadaman api ringan.
“Kita sudah berusaha memberikan fasilitas, meskipun belum semua kampung dapat. Tahun ini, semoga ada lagi beberapa kampung yang akan kita berikan bantuan,” harapnya.
BPBD Kubar berharap agar seluruh kampung di Kubar, yang berjumlah sekitar 190 kampung dan 4 kelurahan, dapat memiliki fasilitas pemadam kebakaran. Namun, hal ini membutuhkan proses dan dukungan anggaran yang memadai.
Prioritaskan Kampung Rawan Karhutla
Dalam pemberian bantuan peralatan, BPBD Kubar memprioritaskan kampung-kampung yang memiliki wilayah hutan yang luas dan rawan terjadi kebakaran. Selain itu, kecamatan yang memiliki frekuensi tinggi kejadian karhutla dan lokasinya jauh juga menjadi prioritas.
Koordinasi dengan BMKG untuk Prediksi Kebakaran
BPBD Kubar juga menjalin koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mendapatkan informasi terkait prediksi cuaca dan potensi kebakaran. Informasi ini digunakan untuk mendeteksi titik-titik rawan kebakaran dan melakukan langkah-langkah pencegahan.
“Setiap hari, tim kami berkomunikasi dengan BMKG untuk mendapatkan informasi terkait potensi kebakaran,” katanya.
BPBD Kubar juga telah melakukan penanggulangan karhutla dan melakukan simulasi kebakaran sebagai bentuk kesiapsiagaan sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Bupati Kutai Barat. Nomor 360.367/K.2310/2025 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Basah dan Hidrometeorologi Kering.
Imbauan untuk Masyarakat
BPBD Kubar mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan kebakaran, terutama saat musim kemarau. Mengingat sebagian masyarakat Kubar memiliki tradisi bercocok tanam dengan cara membakar lahan, BPBD Kubar meminta agar masyarakat membuat jarak aman dari vegetasi yang mudah terbakar saat melakukan pembakaran lahan.
“Kita tidak bisa melarang masyarakat membakar lahan, tapi kita imbau agar mereka berhati-hati dan membuat jarak aman agar api tidak merambat,” imbaunya.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, BPBD Kubar berharap dapat meminimalisir dampak karhutla di wilayahnya dan menjaga lingkungan tetap aman dan lestari.(Adv/Kr)





