FRASA.ID, KUTAI KARTANEGARA – Tak berhenti pada prestasi di lapangan, para pemuda disabilitas di Kutai Kartanegara (Kukar) kini dipersiapkan menempuh jalan baru sebagai wirausahawan.
Melalui program tahunan, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar memberikan pelatihan kewirausahaan khusus bagi para atlet disabilitas, terutama yang tergabung dalam National Paralympic Committee (NPC).
Kabid Kepemudaan dan Kewirausahaan Dispora Kukar, Dery Wardhana, menegaskan bahwa dukungan terhadap pemuda disabilitas tidak berhenti saat mereka pensiun dari dunia olahraga. Justru di momen itulah, perhatian dan pendampingan perlu diperkuat.
“Setiap atlet punya masa aktif. Tapi setelah itu mereka tetap butuh ruang untuk berkarya dan mandiri. Di sinilah kami masuk, dengan pelatihan usaha yang sederhana dan bisa dijalankan langsung,” jelas Dery, Rabu (16/4/2025).
Kelas wirausaha ini tak hanya mengajarkan cara jualan atau hitung untung rugi. Lebih dari itu, pelatihan menyasar aspek mentalitas wirausaha—menumbuhkan kepercayaan diri, keberanian memulai, dan kemampuan bertahan di tengah tantangan.
Menurut Dery, pelatihan ini dirancang inklusif, terbuka untuk pemula, dan menggunakan pendekatan yang adaptif sesuai dengan kondisi peserta.
Materi meliputi motivasi dasar, pengenalan peluang usaha, manajemen sederhana, hingga praktik membuat produk atau layanan yang bisa dijual.
“Beberapa alumni pelatihan ini sudah punya usaha sendiri, meskipun masih skala rumahan. Tapi itu awal yang sangat baik,” katanya.
Program ini sejalan dengan visi Pemkab Kukar dalam menciptakan generasi muda yang berdaya saing, tanpa terkecuali.
Dispora juga menjajaki kerja sama lintas OPD agar hasil pembinaan bisa ditindaklanjuti ke tahap dukungan permodalan atau akses pemasaran.
Lebih dari sekadar pelatihan, bagi banyak peserta, program ini menjadi momen transisi penting—dari atlet yang mengandalkan fisik, menjadi wirausahawan yang mengandalkan kreativitas dan semangat juang.
“Ini bukan soal seberapa besar usahanya, tapi seberapa besar kemauan mereka untuk melangkah. Kami ingin pemuda disabilitas di Kukar tahu bahwa masa depan mereka tidak ditentukan oleh keterbatasan, tapi oleh tekad mereka sendiri,” tegas Dery.
Dengan dukungan berkelanjutan dan ruang yang inklusif, Dispora Kukar berharap lebih banyak pemuda disabilitas dapat tumbuh menjadi inspirasi dan agen perubahan, tidak hanya bagi sesama difabel, tetapi juga bagi masyarakat luas. (*)





