FRASA.ID, KUTAI KARTANEGARA– Di tengah tantangan global terhadap ketahanan pangan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) mengambil langkah berani dan strategis.
Yakni, ribuan ekor ternak siap didistribusikan ke peternak lokal untuk menggerakkan kembali denyut ekonomi rakyat dari kandang ke pasar.
Tak sekadar janji, Distanak Kukar telah merancang program bantuan yang menyentuh langsung kebutuhan para peternak.
Mulai dari sapi, kambing, ayam, hingga babi—hewan-hewan ternak ini akan menjadi modal hidup baru bagi ratusan kelompok peternak di berbagai kecamatan.
“Ini bukan hanya distribusi ternak, tapi suntikan harapan bagi ketahanan pangan kita,” ujar Aji Gazali Rahman, Kabid Peternakan Distanak Kukar, Jumat (28/3/2025).
Kambing, Sapi, dan Babi
Tahun ini, Kukar bersiap menggelontorkan bantuan berupa sapi Bali untuk Muara Badak, kambing Boer dan Etawa untuk wilayah yang cocok, serta ayam dan telur bagi warga kurang mampu.
Dua kelompok di Loa Janan dan Tenggarong Seberang bahkan akan menerima masing-masing 50 ekor babi—bantuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam skala ini.
Namun, Distanak Kukar tak sembarang membagikan ternak. Semua didasarkan pada analisis cermat: kecamatan mana yang siap, kelompok mana yang mampu mengelola, dan jenis ternak apa yang cocok dengan kondisi lokal.
“Kami ingin hasilnya nyata. Jangan sampai bantuan hanya menjadi formalitas. Kami ingin setiap ekor ternak bisa hidup, berkembang, dan memberikan penghasilan bagi peternaknya,” tegas Aji Gazali.
Keseriusan Distanak Kukar tak berhenti pada distribusi ternak. Mesin pencacah pakan (chopper), pembangunan kandang sapi, dan penyediaan rumput unggul juga disiapkan.
Bahkan dukungan dari Pemprov Kaltim turut memperkuat program ini dengan tambahan sapi dan infrastruktur ternak di sejumlah titik.
“Peternakan tak bisa hanya andalkan semangat. Ia butuh alat, butuh pakan, dan butuh kandang yang layak. Kami bantu semua itu,” katanya.
Lebih dari sekadar program bantuan, langkah ini adalah fondasi ekonomi kerakyatan. Dengan produktivitas yang meningkat, peternak bisa membuka peluang usaha baru, menyerap tenaga kerja, dan ikut menjaga stabilitas pangan Kukar dari level desa hingga kabupaten.
“Ketika sektor peternakan kuat, maka perut rakyat aman. Dan dari sana, kesejahteraan akan ikut tumbuh,” pungkas Aji. (*)