Tani Harapan, Desa di Kukar Berhasil Suap Buah Naga Jadi Sumber Penghidupan

FRASA.ID, KUTAI KARTANEGARA-Di tengah kebun-kebun hijau Desa Tani Harapan, Kecamatan Loa Janan, sebuah revolusi ekonomi pelan tapi pasti mulai bergulir.

Tak lagi sekadar memetik buah naga dari batangnya, kini warga desa tengah memanen harapan dari nilai tambah yang diciptakan lewat produk-produk olahan buah naga yang kreatif dan menjanjikan.

Desa yang dulunya hanya dikenal sebagai sentra pertanian konvensional, kini bersiap naik kelas sebagai pusat inovasi produk pangan berbasis buah naga.

Mulai dari sirup segar berwarna merah menyala, camilan renyah, hingga minuman buah kemasan—semuanya lahir dari tangan-tangan warga yang kini telah menjadi pelaku ekonomi kreatif lokal.

“Buah naga di desa kami melimpah. Tapi kami tak mau hanya jadi penjual buah mentah. Sekarang saatnya mengolah, menciptakan produk yang punya nilai lebih, yang bisa meningkatkan penghasilan warga,” tegas Kepala Desa Tani Harapan, Mail, Jumat (21/3/2025).

Baca juga  DPRD Kaltim Minta Polisi Selidiki Dugaan Bongkar Muat Batu Bara Ilegal di Sangasanga

Motor penggerak dari transformasi ini adalah kelompok-kelompok UMKM desa. Mereka tak hanya mengolah hasil panen, tapi juga belajar mengemas, memasarkan, dan membangun merek.

Sejumlah produk bahkan mulai mengisi rak-rak toko oleh-oleh di Tenggarong dan Samarinda—membuktikan bahwa tangan desa pun bisa menghasilkan produk yang layak bersaing.

“Warga, khususnya ibu-ibu dan pemuda, antusias. Produk kami bukan cuma laku, tapi juga mulai dicari,” ujar Mail dengan bangga.

Kesuksesan awal ini tak berdiri sendiri. Dinas UMKM Kabupaten Kukar hadir sebagai pendamping, membekali pelaku usaha desa dengan pelatihan higienitas, strategi pemasaran digital, hingga pengurusan P-IRT dan label halal. Hasilnya, produk buah naga Desa Tani Harapan tak hanya cantik di mata, tapi juga aman dan layak konsumsi.

Mail menegaskan, target desa tak main-main: menjadikan Tani Harapan sebagai sentra olahan buah naga terbaik di Kukar, bahkan menembus pasar nasional. Dengan lahan pertanian yang luas dan warga yang penuh semangat, impian itu bukan mustahil.

Baca juga  Cegah Peredaran ,Kelurahan Panji Ciptakan Kampung Anti Narkoba

“Kami yakin bisa. Ini bukan hanya soal usaha, tapi juga soal tekad. Kalau kita kompak, desa ini bisa jadi inspirasi nasional,” tegasnya.

Lebih dari sekadar olahan buah, Desa Tani Harapan sedang menulis babak baru dalam kisah pembangunan desa. Dari desa penghasil komoditas, kini menjadi desa pengolah, pemberdaya, dan pelopor inovasi ekonomi berbasis potensi lokal.

Inilah wajah baru desa modern: bukan hanya produktif, tapi juga kreatif, mandiri, dan tak gentar bersaing. Dan semua itu, berawal dari satu hal yang sederhana: buah naga, yang kini menjadi buah harapan.(ADV/DISKOMINFOKUKAR)

Bagikan: