BUMDes Loa Raya Menambang Harapan dari Batu Padas

FRASA.ID, KUTAI KARTANEGARA-Dari balik senyapnya bekas tambang di Desa Loa Raya, sebuah harapan baru digali. BUMDes Makmur Raya—yang selama ini dikenal sebagai penyambung nafas ekonomi petani keramba—kini siap membuka lembaran baru: mengelola potensi batu padas sebagai sumber daya desa yang tak lagi terpendam.

Kepala Desa Loa Raya, Martin, memaparkan langkah berani ini sebagai strategi jangka panjang untuk memanfaatkan kekayaan alam lokal yang selama ini terabaikan.

“Dulu kita fokus ke pakan ikan, sekarang kita bersiap menyuplai batu padas. Potensinya besar, dan kita tidak ingin hanya jadi penonton,” tegas Martin, Kamis (20/3/2025).

Baca juga  Sosialisasi 4 Pilar Diikuti Puluhan Warga Maluhu

Batu padas, yang banyak dibutuhkan untuk pondasi hingga dinding bangunan, kini menjadi peluang emas di tengah pesatnya pembangunan fisik di Kukar. Dan kali ini, warga desa sendiri yang akan mengambil peran sebagai penyedia utama material itu—melalui tangan BUMDes.

BUMDes Makmur Raya memang bukan pemain baru. Sejak 2020, unit usaha ini tumbuh dari kebutuhan riil masyarakat: harga pakan ikan yang mahal dan tak stabil.

Baca juga  Tahun Depan, Disdamkartan Kutim Rencanakan Bentuk Kajian Manajemen Risiko Petugas Damkar

Lewat usaha lokal, BUMDes hadir memberi solusi. Kini, langkah mereka semakin kokoh, seiring ekspansi ke sektor konstruksi.

“Kami tidak hanya mengejar keuntungan, tapi ingin agar setiap usaha BUMDes memberi dampak langsung ke warga. Semua lini—dari produksi sampai distribusi—melibatkan tenaga kerja lokal,” ujar Martin penuh keyakinan.

Baca juga  Sangasanga Bergerak! Cegah Kanker Reproduksi Lewat GESIT SELES

Lebih dari sekadar usaha, inisiatif ini membawa pesan: desa bisa mandiri, selama diberi ruang untuk bergerak dan diberi kepercayaan untuk mengelola.

“Kemandirian desa bukan slogan. Ini perjuangan nyata. Dengan PADes yang meningkat, kita bisa dan harus membiayai pembangunan dengan kaki kita sendiri,” lanjutnya.

Transformasi BUMDes Makmur Raya dari penyedia pakan hingga siap menjadi pengelola sumber daya tambang adalah cermin perubahan zaman di pedesaan—bahwa desa tak lagi hanya tempat pulang, tetapi juga tempat tumbuh dan berinovasi.(ADV/DISKOMINFOKUKAR)

Bagikan: