FRASA.ID, KUTAI KARTANEGARA-Ketika banyak desa masih berkutat menurunkan angka stunting, Desa Rapak Lambur melaju lebih dulu dengan satu tekad: mempertahankan status “Zero Stunting” yang telah mereka raih.
Namun, tidak ada euforia berlebihan. Tak ada rasa puas diri. Justru, pemerintah desa mengambil langkah yang lebih berani—menaikkan anggaran pencegahan stunting dari 10 persen menjadi 19 persen dari Dana Desa. Tahun lalu mereka menggelontorkan Rp113 juta, tahun ini lebih besar lagi.
“Kami tidak ingin lengah. Satu kelengahan bisa menjadi celah. Karena itu, kami memilih terus bergerak,” tegas Kepala Desa Rapak Lambur, Muhammad Yusuf, Selasa (18/3/2025).
Rapak Lambur tahu, stunting bukan hanya soal tinggi badan. Ini soal masa depan. Soal kualitas generasi, daya saing, dan martabat sebuah desa. Itulah sebabnya, pencegahan dilakukan dari hulu: sejak masa kehamilan hingga remaja.
Bukan Sekadar PMT
Langkah mereka tak hanya terbatas pada Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Vitamin, tablet tambah darah untuk remaja putri, penyuluhan gizi, dan forum rembuk stunting menjadi bagian dari strategi menyeluruh.
Bahkan, Focus Group Discussion (FGD) rutin digelar—bukan hanya untuk mengevaluasi, tapi juga mendengar langsung suara ibu-ibu hamil dan masyarakat yang terlibat dalam rantai pertumbuhan generasi masa depan.
“Kami ingin SDM desa ini unggul sejak dari kandungan. Anak-anak adalah aset. Kalau hari ini mereka tumbuh sehat, maka 20 tahun lagi, desa ini punya kekuatan yang tak bisa dibeli,” ujar Yusuf penuh keyakinan.
Rapak Lambur paham, mempertahankan lebih sulit daripada mencapai. Karena itu, langkah mereka tidak instan. Berbasis data, berorientasi jangka panjang, dan dijalankan tanpa jeda.
Mereka tidak menunggu stunting datang mengetuk pintu. Mereka menutup semua celahnya sebelum itu terjadi.
Zero stunting bagi Rapak Lambur bukanlah label semata. Ini adalah komitmen kolektif, kerja sama antara pemerintah, kader, dan seluruh warga yang sadar: masa depan tidak bisa ditawar.
Dan kini, di tengah berbagai tantangan desa-desa lain, Rapak Lambur berdiri sebagai bukti: ketika pencegahan jadi prioritas, masa depan bisa diamankan sejak hari ini.(adv/diskominfokukar)