Sangasanga Bergerak! Cegah Kanker Reproduksi Lewat GESIT SELES

FRASA.ID, TENGGARONG – Angka kasus kanker serviks dan kanker payudara di Kecamatan Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), kian menjadi perhatian serius.

Menyikapi tren ini, Puskesmas Sanga-sanga meluncurkan program revolusioner GESIT SELES (Gerakan Sadar Periksa IVA Test dan Sedonis Reproduksi Lebih Sehat), sebuah upaya preventif berbasis komunitas untuk melindungi perempuan dari ancaman dua penyakit mematikan ini.

Inisiator program sekaligus tenaga kesehatan di Puskesmas Sanga-sanga, Siti Munibah, menjelaskan bahwa program ini adalah jawaban atas rendahnya kesadaran perempuan terhadap kesehatan reproduksi mereka.

“GESIT SELES adalah bentuk nyata dari komitmen kami untuk menciptakan generasi perempuan yang lebih sehat dan teredukasi. Deteksi dini adalah kunci utama melawan kanker,” ujarnya.

Data Puskesmas Sanga-sanga mengungkapkan bahwa periode 2019–2022 terdapat empat kasus kanker serviks dan payudara yang terlambat terdeteksi, menimbulkan risiko besar bagi penderitanya.

Pada 2022, hanya 235 perempuan yang menjalani pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat), angka yang meningkat menjadi 338 pada 2023.

Baca juga  Marthinus Minta Pj Gubernur Kaltim Untuk Segera Tuntaskan Permasalahan Lahan

Namun, angka ini masih jauh dari ideal, mengingat populasi perempuan usia 30–50 tahun di Sanga-sanga yang memerlukan pemeriksaan lebih masif.

“Masalah utama adalah stigma dan rasa tabu. Banyak perempuan merasa malu atau takut menghadapi hasil pemeriksaan, padahal risiko kanker semakin nyata,” tambah Siti.

GESIT SELES hadir dengan pendekatan berbasis komunitas, menciptakan suasana yang lebih inklusif dan nyaman bagi para perempuan. Strategi inovatif ini meliputi:

1. Posyandu Rutin
Pemeriksaan IVA digelar bersamaan dengan kegiatan kesehatan ibu dan anak setiap bulan, memudahkan akses bagi perempuan di komunitas.

2. Edukasi di Arisan PKK
Edukasi kesehatan reproduksi disampaikan dalam suasana santai seperti arisan, menjadikan topik sensitif ini lebih diterima dan dipahami.

3. Kunjungan Rumah
Tim kesehatan bersama kader desa mengunjungi rumah warga untuk memberikan pelayanan langsung, terutama bagi mereka yang enggan datang ke fasilitas kesehatan.

Baca juga  Bimtek RKBMD, Dinkes Kutim Tingkatkan Pengetahuan BMD

“Pendekatan ini memberi rasa aman dan nyaman. Kami ingin menghapus kesan bahwa pemeriksaan kesehatan reproduksi itu menakutkan,” jelas Siti.

Program ini mendapat dukungan penuh dari Camat Sanga-sanga, Dachriansyah, yang memuji dampak nyata GESIT SELES dalam meningkatkan kesadaran masyarakat.

“Pencegahan dini adalah kunci. Dengan program ini, kami bisa menyelamatkan lebih banyak perempuan dari ancaman kanker,” tegasnya.

Sejalan dengan RPJMD Kukar 2021–2026, GESIT SELES menjadi langkah konkret menuju masyarakat yang lebih sehat dan berkualitas. Dinas Kesehatan Kukar juga memastikan keberlanjutan program ini melalui dukungan teknis dan pendanaan.

Baca juga  FKP Kukar Permudah Akses NIB Gratis bagi Wirausahawan Muda Lewat FKP Corner

Selain peningkatan jumlah pemeriksaan, program ini membawa perubahan besar dalam cara pandang masyarakat terhadap kesehatan reproduksi.

Ketakutan dan stigma mulai terkikis, digantikan dengan kesadaran bahwa deteksi dini adalah langkah menyelamatkan hidup.

“Kami melihat semakin banyak perempuan yang berani memeriksakan diri. Ini bukan hanya soal angka, tetapi juga perubahan pola pikir yang signifikan,” ujar Siti penuh optimisme.

Melihat dampak positifnya, Puskesmas Sanga-sanga berharap GESIT SELES dapat menjadi model yang diterapkan di kecamatan lain, bahkan di tingkat provinsi.

“Program ini adalah bentuk pemberdayaan perempuan. Dengan kesadaran kesehatan yang lebih baik, perempuan akan lebih percaya diri dan produktif,” tutup Siti.

Dengan semangat gotong royong dan pendekatan inovatif, GESIT SELES membuktikan bahwa ancaman kanker dapat dihadapi bersama.

Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan adalah kunci menciptakan generasi yang lebih kuat, sehat, dan bebas dari belenggu kanker reproduksi. (*)

Bagikan: