FRASA.ID, KUTAI TIMUR – Kabupaten Kutai Timur khususnya di Kecamatan Sangatta Utara kerap terjadi bencana kebakaran lantaran wilayahnya yang cukup padat dengan pemukiman.
Sehingga hal itu menjadi perhatian bagi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kabupaten Kutai Timur untuk melakukan inovasi berupa kajian teknis risiko potensi kebakaran.
Kajian tersebut dinilai cukup penting lantaran wilayah Kutai Timur yang cukup luas dan memiliki 18 kecamatan dengan 141 desa/kelurahan.
“Kalau kita perhatikan Sangatta Utara sering terjadi kebakaran, padahal kecamatan di Kutim ini banyak juga yang padat penduduk, makanya perlu kajian teknis mana saja wilayah yang berpotensi terjadinya bencana kebakaran,” ujar Kepala Disdamkartan Kutai Timur, Failu melalui Kasi Inspeksi, Adriansyah, Selasa (10/12/2024).
Menurutnya, tak hanya di Sangatta Utara, dari 18 kecamatan yang ada di Kutai Timur ada juga di Kecamatan Bengalon, Sangatta Selatan, Sangkulirang bahkan Muara Wahau dan sekitarnya juga padat dengan pemukiman.
Oleh sebab itu, saat ini pihaknya menggandeng civitas akademika dari Universitas Gajah Mada (UGM) untuk melakukan kajian potensi risiko kebakaran di wilayah Kutai Timur.
Menurutnya, kabakaran terjadi lantaran banyaknya kealpaan alias kelalaian dari manusia itu sendiri.
“Nah itu nanti kita kaji berdasarkan kondisi masyarakat kita kemudian kajian tersebut akan kita sosialisasikan,” imbuhnya.
Sedangkan di tahun selanjutnya, 2025 nanti, pihaknya akan melanjutkan dengan kajian manajemen risiko potensi kebakaran di wilayah Kutai Timur.
“Kajian ini akan berlanjut, di tahun depan kajiannya berkembang lebih ke manajemen risikonya nanti seperti apa,” tuturnya. (Adv)