FRASA.ID, KUTAI KARTANEGARA- Sebanyak 20 persen dari total jalan kabupaten di Kutai Kartanegara mengalami penurunan kekuatan struktur setiap tahun. Data itu diperoleh dari pengujian di sejumlah ruas jalan.
Ini disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutai Kartanegara, Wiyono. Ia mengatakan, kondisi tersebut menyebabkan perlunya perawatan jalan sehingga Dinas PU harus menerapkan skala prioritas.
Namun demikian, lanjut dia, ketersediaan anggaran yang dialokasikan untuk merehabilitasi jalan di Kabupaten Kutai Kartanegara tak sebanding dengan panjang jalan yang harus dirawat.
“Bidang Bina Marga masih menjadi yang paling besar menyedot anggaran di tahun 2023 ini, yakni mencapai Rp 300-400 miliar. Termasuk untuk pengerjaan jalan,” ucapnya, Selasa (24/10/2023).
Menurut data terakhir yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik Kukar, jalan kabupaten dalam kondisi baik sepanjang 1.159 kilometer.
Sementara itu, 306 kilometer dalam kondisi sedang, 410 kilometer rusak, dan 316 kilometer rusak berat (Kukar dalam Angka 2020).
Wiyono menambahkan, jalan rusak di Kukar dipicu dua faktor. Pertama, faktor alam terlebih memasuki musim penghujan sehingga banyak ruas jalan yang rusak. Faktor alam menyebabkan jalan amblas karena lapisan tanah tergerus air.
Faktor kedua adalah kendaraan yang melebihi kapasitas beban. Kendaraan dengan tonase besar kerap melintasi jalan-jalan di Kukar.
Padahal, jalan kabupaten tidak semua berstruktur beton atau aspal. Adapun jalan aspal hanya mampu menahan beban hingga kapasitas 8 ton.
“Tapi yang melintasi lebih dari 8 ton. Kami tidak ada wewenang menindak,” tandas Wiyono.(ADV)