Gelar Pelatihan Konseling PMBA, Dinkes Kutim Tingkatkan Pengetahuan Nakes Tentang Peningkatan Status Gizi

Pelatihan Konseling PMBA Dinas Kesehatan Kutai Timur

FRASA.ID, KUTAI TIMUR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melaksanakan pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA).

Kegiatan tersebut berlangsung di Samarinda 4 November 2024, dalam kegiatan tersebut Dinkes Kutim secara langsung menggandeng Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi Kalimantan Timur.

Pelatihan konseling PMBA ini diikuti oleh tenaga kesehatan (Nakes) yang merupakan bagian dari pengelola program gizi dan anak di Puskesmas se-Kutim.

“Jadi kita menggandeng Bapelkes Kaltim untuk melaksanakan pelatihan PMBA untuk nakes kita yang ada di puskesmas terutama yang berada di bagian gizi dan anak,” ucap Kepala Dinkes Kutim, Bahrani Hasanal.

Baca juga  Dinkes Kutim Akan Bangun RSUD Tahun 2025

PMBA merupakan salah satu intervensi yang efektif dalam peningkatan status gizi serta upaya dalam pemberian pendidikan gizi kepada masyarakat.

Lebih lanjut Bahrani menjelaskan, PMBA merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan alat bantu yang berguna untuk mendukung ibu, ayah dan pengasuh anak.

Sehingga mengetahui dan mempersiapkan tata cara pemberian makan, mulai dari tata kelola penyimpanan, kapan waktu yang pas dalam memberikan makan hingga waktu yang tepat memberikan makan kepada anak yang kurang sehat atau sakit.

Baca juga  Disputakar Balikpapan Gelar Berbagai Workshop untuk Peringati Bulan Bahasa dan Sastra

“Kita berharap dengan adanya konseling PMBA ini kita bisa memberi edukasi dan pengetahuan tentang pemberian makan yang baik dan cara menyiapkan makanan yang sesuai dengan kondisi anak,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan, pemberian makanan yang tepat dari asi hingga makanan pendamping asi dan diteruskan dengan makanan keluarga dengan memperhatikan usia, frekuensi makanan yang diberikan, jumlah yang tepat, dan peningkatan tekstur.

Baca juga  Alami Peningkatan Kelompok Pengelola Wisata, Dispar Kukar Yakin Bisa Dorong Jumlah Wisatawan

Sebab hal tersebut bisa menjadi jendela peluang yang dapat digunakan untuk mencegah semua bentuk malnutrisi, termasuk stunting, wasting, overweight, dan obesitas.

“Berangkat dari hal tersebut maka Intervensi spesifik yang memberikan kontribusi terhadap 30 persen penurunan stunting pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak akan terlaksana,” tutupnya.

Ia berharap pelatihan tersebut bisa membantu nakes di wilayahnya masing-masing untuk mengedukasi masyarakat serta menambah wawasan tentang pentingnya pemberian makan yang sehat kepada bayi dan anak. (Adv)

Bagikan: