Lonjakan Kasus TBC, Dinkes Kutim Targetkan Eliminasi 2030

Ilustrasi TBC (Ist)

FRASA.ID, KUTAI TIMUR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menghimbau masyarakat agar melakukan pola hidup sehat untuk menekan lonjakan kasus Tuberculosis (TBC).

Hal tersebut lantaran angka kasus TBC yang sedang melonjak di wilayah Kabupaten Kutai Timur dalam satu tahun terakhir.

TBC sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan TBC dapat menyerang organ tubuh, terutama paru-paru.

“Saat ini di Kutim sendiri tren kasus TBC sedang naik atau meningkat dalam satu tahun terakhir,” ucap Harwati, Pemegang Program TBC Dinkes Kutim, Kamis (21/11/2024).

Sebagai informasi pada periode Januari sampai Oktober 2023 lalu kasus TBC yang tercatat oleh Dinkes Kutim sebanyak 770 kasus.

Baca juga  Revolusi Hijau Sangasanga, Peternakan di Atas Lahan Bekas Tambang

Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa pada periode Januari hingga Oktober 2024 Dinkes Kutim mencatat lonjakan kasus TBC hingga 998 kasus atau meningkat sebanyak 228 kasus dari periode yang sama tahun lalu.

“Jadi memang kasus TBC ini mengalami lonjakan dari tahun lalu pada periode yang sama, kalau tahun lalu ada 770 kasus yang tercatat dan ditahun ini ada peningkatan sekitar 228 kasus jadi total kasus yang tercatat tahun ini sebanyak 998 kasus,” tambahnya.

Selain itu, Harwati mengatakan bahwa TBC merupakan penyakit yang menular melalui udara ketika seseorang yang positif TBC batuk, bersin, atau berbicara.

Baca juga  Soroti Beberapa Aset Pemprov , DPRD Kaltim : Jangan Sampai Beralih Fungsi

Ia juga mengatakan, apabila terjadi keluhan kesehatan seperti batuk hingga berdarah, nyeri di area dada atau bahkan berkeringat saat malam hari hingga menyebabkan demam maka segera datang ke Fasilitas Kesehatan (Faskes) terdekat, sebab keluhan tersebut merupakan gejala awal penyakit TBC.

“Bagi masyarakat Kutim yang merasa nyeri di dada, atau demam tinggi di malam hari bahkan sampai batuk berdarah silahkan datang dan langsung cek ke faskes terdekat karena keluhan tersebut merupakan gejala awal penyakit TBC,” tambahnya.

Baca juga  Jembatan Sebulu Bersiap Menjadi Penghubung Baru Ekonomi di Kukar

Ia juga membeberkan cara pencegahan yang bisa dilakukan oleh masyarakat diantaranya mencuci tangan dengan air mengalir, menggunakan masker, makan cukup, istirahat yang cukup serta menjaga kebersihan tempat tinggal dan sekitarnya.

“Kita bisa mencegah agar penyakit ini tidak menular dengan melakukan pola hidup sehat seperti makan dan istirahat seimbang, jangan lupa gunakan masker kemanapun serta jaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar,” imbuhnya.

Ia berharap agar kasus TBC di Kutai Timur pada tahun 2030 bisa eliminasi sesuai dengan target nasional, maka dari itu pihaknya terus mengupayakan agar kasus TBC bisa segera menurun. (Adv)

Bagikan: