Dinsos Kukar Salurkan Alat Bantu, Buka Jalan Kemandirian Penyandang Disabilitas

FRASA.ID, KUTAI KARTANEGARA – Di balik keterbatasan fisik, tersimpan semangat yang tak pernah padam. Tahun 2025, Dinas Sosial (Dinsos) Kutai Kartanegara (Kukar) kembali membuktikan komitmennya untuk hadir sebagai pelita bagi warga yang membutuhkan, khususnya penyandang disabilitas.

Melalui program bantuan sosial, sebanyak 57 unit alat bantu disalurkan ke berbagai kecamatan.

Tak sekadar alat, ini adalah “jembatan” bagi para penyandang disabilitas untuk menggapai kemandirian, mobilitas, dan harapan baru dalam menjalani kehidupan.

“Kami ingin setiap alat bantu ini menjadi pengubah hidup. Bukan hanya memudahkan langkah, tapi membuka peluang dan rasa percaya diri yang lebih besar,” ujar Plt. Kepala Dinsos Kukar, Yuliandris, Jumat (28/3/2025).

Baca juga  Pembangunan Infrastrutur Pendidikan Daerah 3T di Kaltim Tak Perlu Ikuti Aturan Nasional

Kursi Roda hingga Motor Roda Tiga

Jenis bantuan yang diberikan sangat beragam, menyesuaikan kebutuhan nyata di lapangan:
– 9 kursi roda
– 14 alat bantu dengar
– 10 tongkat krok
– 7 tongkat kaki tiga
– 11 tongkat tunanetra dengan fitur suara
– 2 unit motor roda tiga
– Beberapa kaki palsu

Semua bantuan telah melalui verifikasi ketat berbasis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Dengan sistem data terpadu yang mencakup DTKS, P3KE, dan Regsosek, bantuan disalurkan secara tepat sasaran, menyasar mereka yang benar-benar membutuhkan.

Baca juga  Dispora Genjot Pelatihan Wasit dan Pelatih untuk Tingkatkan Kualitas Olahraga di Kukar

“Bukan sembarang bantuan. Kami ingin setiap alat bantu ini benar-benar digunakan dan menjadi solusi nyata dalam kehidupan penerimanya,” tambah Yuliandris.

Bagi Dinsos Kukar, ini bukan soal jumlah bantuan, tapi dampak. Mereka ingin menciptakan lingkungan yang lebih ramah, inklusif, dan setara bagi penyandang disabilitas. Sebuah masyarakat di mana semua orang punya ruang untuk berkembang.

Meski pemberdayaan ekonomi ditangani oleh OPD lain, Dinsos fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar—seperti alat bantu yang mendukung aktivitas harian, kemandirian, dan rasa percaya diri.

Baca juga  Pasar Tangga Arung Kukar Ditarget Beroperasi 2024

“Kami ingin para penyandang disabilitas tidak hanya dilihat dari keterbatasannya, tapi dari potensi yang bisa tumbuh jika diberi alat dan kesempatan,” tegas Yuliandris.

Bagi banyak penerima, alat bantu ini adalah titik balik. Sebuah awal baru. Dengan tongkat bersuara, kaki palsu, atau bahkan motor roda tiga, mereka kini bisa menembus batas yang selama ini membelenggu.

“Harapan kami sederhana: agar mereka dapat bergerak lebih bebas, hidup lebih mandiri, dan merasa memiliki tempat yang setara di tengah masyarakat,” tutupnya. (*)

Bagikan: