FRASA.ID, KUTAI KARTANEGARA – Sebanyak 200 pemuda dari berbagai penjuru Kutai Kartanegara kini telah tergabung dalam Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP) Kukar, membentuk kekuatan baru dalam menggerakkan ekonomi kreatif dan usaha lokal berbasis potensi daerah.
Mereka bukan sekadar anggota komunitas, melainkan pionir perubahan yang siap menciptakan lapangan kerja dan membawa semangat wirausaha hingga ke desa-desa.
Dipimpin oleh Ketua DPD FKP Kukar, Indah Yulita Sari, forum ini menjadi wadah aktualisasi anak muda yang tak lagi ingin sekadar menjadi pencari kerja.
Indah menyebut bahwa kehadiran ratusan anggota aktif ini merupakan bukti nyata bahwa semangat wirausaha sudah mulai tumbuh kuat di kalangan generasi muda Kukar.
“FKP bukan cuma program, ini adalah gerakan. Dua ratus anggota kita adalah motor ekonomi lokal. Mereka belajar, mereka berinovasi, dan yang paling penting, mereka bergerak,” tegas Indah dalam pertemuan koordinasi pekan ini.
Dengan sebaran di tujuh kecamatan seperti Tenggarong, Loa Janan, Anggana, dan Muara Kaman, para anggota FKP tak hanya mendapatkan pelatihan, tetapi juga dukungan untuk memulai dan menjalankan usaha mereka.
Mulai dari kuliner lokal, produk kerajinan, hingga pengembangan teknologi digital, semua bidang digarap sesuai potensi daerah masing-masing.
FKP Kukar tidak berjalan sendiri. Forum ini bersinergi erat dengan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kukar, serta merupakan bagian dari jaringan nasional yang dikawal langsung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Namun, di balik angka 200 anggota yang mencolok, Indah mengakui ada tantangan besar yang masih harus dihadapi.
“Tiap kecamatan punya kultur yang berbeda. Kita tidak bisa menyamaratakan strategi. Tapi justru di sinilah tantangannya, bagaimana kita bisa menyesuaikan pendekatan agar semangat wirausaha tumbuh dari dalam, bukan dipaksakan dari luar,” ungkapnya, Sabtu (19/4/2025).
Dengan target ekspansi hingga ke 20 kecamatan, FKP Kukar terus memperluas jangkauan.
Indah berharap, dalam beberapa tahun ke depan, jumlah anggota bisa berlipat ganda, dan setiap kecamatan memiliki pemuda-pemuda andalan yang menjadi penggerak ekonomi lokal berbasis komunitas.
“Bayangkan kalau dari 200 jadi 1.000. Kukar akan punya kekuatan ekonomi baru yang lahir dari semangat anak mudanya sendiri,” pungkas Indah dengan optimis. (*)