Festival Kreatif Pemuda Ramadan 2 Kukar, Hadirkan Kompetisi Adzan hingga Sahur

FRASA.ID, KUTAI KARTANEGARA-Ramadan tahun ini terasa lebih berwarna bagi anak muda di Kutai Kartanegara (Kukar) dengan hadirnya Festival Kreatif Pemuda Ramadan (FKPR) 2.

Acara ini bukan sekadar festival biasa, tetapi juga menjadi wadah seru bagi generasi muda untuk unjuk bakat, berkreasi, dan mempererat kebersamaan di bulan penuh berkah.

Digelar di halaman parkir Pendopo Odah Etam Bupati Kukar, festival ini resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, dengan pemukulan gendang hadrah pada Rabu (12/3/2025) malam.

“Ini bukan hanya kompetisi, tetapi juga ajang membangun kreativitas dan kebersamaan. Ramadan bisa jadi lebih bermakna dengan kegiatan positif seperti ini,” ujar Sunggono dalam sambutannya.

FKPR 2 benar-benar menjadi ruang eksplorasi bagi 302 pemuda dan pemudi dari 20 kecamatan di Kukar.

Baca juga  LKK Kaltim Dukung Pelaksanaan PSU Damai di Kukar, Ajak Warga Gunakan Hak Pilih

Tdak hanya sekadar lomba biasa, festival ini menghadirkan kompetisi unik yang menggabungkan seni, religi, dan budaya.

Beberapa kategori yang paling menarik perhatian di antaranya Lomba Adzan 17 – Ajang mencari suara merdu terbaik dalam panggilan salat.

Habsyi (musik religi) – Musik bernuansa islami yang membawa pesan damai. Menyedu Kopi (Barista Muda) – Kompetisi seru bagi pecinta kopi untuk menunjukkan keahliannya.

Begerakan Sahur – Kreativitas membangunkan sahur dengan cara paling unik dan berkesan. Fashion Show Muslimah – Unjuk gaya dengan busana muslim yang elegan dan kekinian.

Kaligrafi Al-Qur’an – Seni menulis ayat suci dalam bentuk yang indah dan penuh makna. Videografi Islami – Ajang bagi sineas muda untuk bercerita tentang nilai-nilai Ramadan.

Baca juga  Arsip: Dokumen Penting yang Perlu Dikelola dengan Baik

Yang bikin festival ini semakin menarik, pemuda tidak hanya berpartisipasi sebagai peserta, tetapi juga menjadi panitia dan juri.

Organisasi kepemudaan seperti Komunitas Kaligrafi, Komunitas Seni dan Film, Wirausaha Pemuda Pemula, Influencer, hingga Duta Bahasa turut terlibat dalam penyelenggaraan acara ini.

Di era digital seperti sekarang, tantangan bagi generasi muda tidak hanya tentang mengembangkan bakat, tetapi juga menyaring informasi dengan bijak.

Dalam kesempatan tersebut, Sunggono menyoroti pentingnya literasi digital berbasis nilai keagamaan, agar pemuda tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang menyesatkan.

“Pemuda harus cerdas memilah informasi, terutama yang berkaitan dengan ajaran agama. Jadikan media sosial sebagai alat untuk menyebarkan hal-hal positif,” tegasnya.

Baca juga  Jembatan Kutai Kartanegara Diaspal Ulang, Kendaraan Berat Dilarang Melintas

Selain itu, festival ini juga menunjukkan nilai inklusivitas yang tinggi. Tidak hanya diikuti oleh komunitas seni dan wirausaha, tetapi juga melibatkan warga binaan Lapas Kelas II Tenggarong dalam beberapa kegiatan.

FKPR telah menjadi agenda tahunan Bupati Kukar, Edi Damansyah, dan semakin berkembang setiap tahunnya. Dengan berbagai inovasi yang terus bermunculan, festival ini diharapkan terus menjadi ajang inspiratif bagi anak muda Kukar.

“Ramadan bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga tentang berbagi, berkarya, dan mengembangkan diri. Melalui FKPR, anak muda bisa menyalurkan kreativitasnya sambil tetap memperkuat nilai-nilai spiritual,” tandas Norma, salah satu peserta.(adv/diskominfokukar)

Bagikan: