Pemkab Kukar Jaga Stabilitas Harga Cabai saat Ramadan, Jamin Pasokan Aman

FRASA.ID, KUTAI KARTANEGARA-Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) terus berupaya menjaga stabilitas harga cabai setelah mengalami lonjakan signifikan beberapa waktu lalu.

Kini, harga cabai yang sempat menyentuh Rp120 ribu per kilogram telah turun menjadi Rp80 ribu per kilogram, memberikan sedikit kelegaan bagi masyarakat.

Meski masih berada di atas harga normal, Pemkab Kukar menegaskan bahwa langkah pengendalian harga akan terus dilakukan agar harga cabai dan bahan pokok lainnya tetap terkendali menjelang Ramadan dan Idulfitri.

Pemkab Kukar telah menerapkan sejumlah strategi untuk menjaga harga cabai tetap stabil, termasuk intervensi langsung di pasar, peningkatan pasokan, serta pengawasan ketat terhadap distributor. Beberapa langkah konkret yang dilakukan di antaranya:

1. Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk Stabilitas Harga

Pemkab Kukar menggandeng Bulog dan distributor lokal dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) guna menyediakan bahan pokok dengan harga lebih terjangkau. Program ini membantu masyarakat mendapatkan cabai, beras, minyak goreng, dan daging dengan harga stabil, sehingga tidak terlalu bergantung pada harga pasar yang fluktuatif.

Baca juga  Festival Eroh Bebaya Sukses Digelar di Yogyakarta, Rendi Solihin Akui Ikut Bangga

2. Intervensi Harga Komoditas Strategis
Untuk menghindari spekulasi harga dan permainan pasar, Pemkab Kukar melakukan komunikasi intensif dengan pedagang dan distributor besar guna memastikan tidak ada lonjakan harga yang tidak wajar. Pemkab juga berkoordinasi dengan petani lokal dan pemasok besar agar pasokan tetap terjaga.

3. Monitoring Pasar untuk Mencegah Penimbunan
Tim Pemkab Kukar rutin melakukan pengawasan langsung ke pasar tradisional dan pusat perbelanjaan guna mencegah praktik penimbunan barang. Pengawasan ini bertujuan memastikan stok cabai tetap tersedia dan harga tetap dalam batas wajar.

“Kami ingin memastikan masyarakat bisa menjalani Ramadan dan Idulfitri dengan tenang, tanpa dihantui kenaikan harga yang tidak wajar,” ujar Ahyani Fadianur Diani, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Kukar, Senin (10/3/2025).

Baca juga  Salehuddin Minta Pemprov Kaltim Manfaatkan Hotel Atlet Untuk Tambah PAD

Penurunan harga cabai memberikan dampak langsung bagi masyarakat, terutama ibu rumah tangga dan pelaku usaha kuliner.

“Alhamdulillah, harga cabai mulai turun. Sebelumnya, saat harga Rp120 ribu per kilogram, kami harus mengurangi penggunaan cabai dalam dagangan. Sekarang lebih terjangkau, jadi bisa jualan lebih nyaman,” ujar Mira, pedagang makanan di Pasar Tangga Arung, Tenggarong.

Selain membantu masyarakat, pengendalian harga cabai juga berdampak positif bagi perekonomian daerah. Dengan harga yang lebih stabil, pedagang dan pelaku usaha kecil bisa menjalankan bisnis tanpa takut mengalami kerugian akibat kenaikan harga bahan baku.

Baca juga  Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye 3 Paslon di Pilkada Kukar

Meskipun harga cabai telah mengalami penurunan, Pemkab Kukar tetap mengawal pergerakan harga agar tetap stabil.

Beberapa langkah yang sedang dipersiapkan untuk memastikan harga cabai tidak kembali melonjak meliputi peningkatan pasokan dari daerah sentra produksi untuk menjaga ketersediaan barang.

Kemudian, kerja sama dengan petani lokal guna memperkuat ketahanan pangan daerah dan distribusi yang lebih efisien agar pasokan cabai tetap lancar di pasaran.

Dengan berbagai langkah strategis yang telah dilakukan, Pemkab Kukar berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas harga dan memastikan pasokan bahan pokok tetap aman.

Masyarakat Kukar dapat lebih optimistis menghadapi Ramadan dan Idulfitri dengan harga bahan pokok yang terkendali, sehingga mereka bisa menjalani ibadah dengan lebih tenang dan nyaman. (adv/diskominfokukar/atr)

Bagikan: